PERANG, DIMANAPUN HANYA MENGHASILKAN KEHANCURAN. KEKALAHAN UNTUK SEMUA KEMENANGAN HANYA BUAT BISNIS SENJATA

31 Aug 2013

AH-64 Apache


Indonesia akan membeli delapan helikopter Apache dari Amerika Serikat, yang disebut-sebut menjadi sebuah tanda bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan menyangkut peningkatan keamanan kawasan.


Pertama kali rencana pembelian itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa di Washington. Hillary mengatakan Pemerintah AS telah "menginformasikan kepada Kongres tentang potensi penjualan delapan helikopter AH-64D Apache Longbow kepada pemerintah Indonesia."
"Sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia, kita adalah mitra alami, dan Amerika Serikat melihat Indonesia sebagai landasan bagi stabilitas di kawasan Asia Pasifik," ujarnya. Hal ini kemudian lebih jelas, setelah ditegaskan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel pada Senin 27 Agustus 2013, penjualan dilakukan untuk mempererat hubungan antara kedua negara sekaligus memperkuat militer Indonesia. Kesepakatan jual-beli kali ini melibatkan delapan unit heli senilai total $500 juta atau sekitar Rp5,6 triliun. Harga ini sudah termasuk radar Longbow Fire Control. Sistem pelacak dan penargetan canggih untuk Apache ini dirancang oleh usaha patungan antara Northrop Grumman dan Lockheed Martin. Apache dibuat oleh Boeing Co.
 AH-64D Apache Longbow yang akan dibeli Indonesia

“Menyediakan helikopter kelas dunia ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menyokong penguatan militer Indonesia,” sahut Hagel.Menurut pejabat pertahanan AS, Apache dapat menyokong misi penumpasan bajak laut dan sejumlah operasi militer lainnya di Indonesia.
Hubungan militer antara kedua negara sempat renggang pada masa lalu, akibat dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Pelanggaran itu termasuk tindakan kekerasan yang dilakukan militer terhadap separatis dan tahanan politik. Pada November 2005, AS akhirnya mencabut embargo senjata terhadap Indonesia. Selanjutnya pada 2010, AS mencabut larangan pelatihan untuk militer Indonesia.
Hagel memuji upaya pemerintah memperkuat transparansi dan perlindungan HAM. “Kami mesti mengusahakan lebih banyak perkembangan dalam persoalan penting ini, yang akan menciptakan lebih banyak momentum untuk hubungan pertahanan kami,” katanya pada Senin kemarin. Untuk memperkuat fokus militer AS di Asia, Pentagon berupaya memperkuat perdagangan sektor militer dengan mitra mereka di Asia. Namun, beberapa pihak berpendapat pasokan ini bakal memancing perlombaan senjata antara Cina dan negara-negara tetangganya.
AH-64D

AH-64 Apache adalah sebuah helikopter tempur yang sesuai untuk semua keadaan cuaca. Ia dikendalikan oleh dua awak dan persenjataan utamanya adalah sebuah meriam rantai M230 30 mm yang terletak di bawah moncongnya. Helikopter ini juga bisa membawa kombinasi persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 empat tenggekan pada pilon pangkal sayap. AH-64 Apache adalah helikopter serbu untuk Angkatan Darat Amerika Serikat dan merupakan pengganti dari helikopter serbu AH-1 Cobra.

 Ah-64 Apache dirancang oleh perusahaan Hughes Helicopters untuk merespon program Helikopter Serbu (HPT) Angkatan Darat AS. Firma McDonnell Douglas kemudian membeli Hughes Helicopters dan melanjutkan pembangunan helikopter ini. Pembangunan helikopter ini telah menghasilkan helikopter AH-64D Apache Longbow yang kini dikeluarkan oleh Boeing Integrated Defense Systems. Helikopter-helikopter AH-64 milik Angkatan Darat AS ini pernah beraksi dalam operasi-operasi di invasi Amerika Serikat ke Panama 1989Perang TelukAfghanistan, dan Iraq.

Pembangunan
Helikopter Penyerang Termaju
Menyusul pembatalan program AH-56 Cheyenne untuk memberi akses kepada proyek-proyek Angkatan Udara Amerika Serikat dan Korps Marinir Amerika Serikat seperti A-10 Thunderbolt II dan Harrier Jump Jet , Angkatan Darat Amerika Serikat membutuhkan sebuah pesawat untuk memenuhi peran serangan anti tank yang mana masih menjadi tanggungjawab di bawah Angkatan Darat; Perjanjian Key West 1948 melarang tentara darat dari menggunakan pesawat kepak kaku.
Pihak Angkatan Darat menginginkan sebuah helikopter yang lebih baik dibandingkan AH-1 Cobra dari segi kekuatan tembak, kinerja dan jarak. Ia harus memiliki kemampuan untuk terbang dalam misi nap-of-the-earth (noe). Angkatan Darat AS kemudian mengeluarkan Permintaan Untuk Rekomendasi untuk program Helikopter Penyerang maju pada tahun 1972.
Saran untuk program ini kemudian dikirim oleh lima produsen yaitu BellBoeing Vertol (bekerjasama dengan Grumman), HughesLockheed, dan Sikorsky. Pada 1973, Jabatan Pertahanan Amerika Syarikat telah memilih dua peserta akhir iaitu firma Bell dan Hughes Aircraft/Toolco Aircraft Division (kemudian Hughes Helicopters).
Awal dikeluarkan
Pada 1981, tiga buah helikopter AH-64 pra-pengeluaran diserahkan kepada Tentera Darat A.S bagi Ujian Operasi II. Ujian oleh pihak Tentera Darat A.S berjaya, tetapi kemudian memutuskan untuk menaiktaraf enjin kepada versi T700-GE-701, yang mana menghasilkan 1,690 shp (1,259 kW). Pada akhir 1981, AH-64 telah dinamakan sebagai "Apache", yang mana selaras dengan tradisi tentara darat yang menggunakan nama-nama suku asli Amerika untuk helikopter mereka. Pengeluaran berskala penuh telah diserahkan kepada Hughes pada 1982. Pada 1983, helikopter keluaran pertama dikeluarkan daripada kemudahan Hughes Helicopter di Mesa, Arizona. Pada 1984, Hughes Helicopters dibeli olehMcDonnell Douglas dengan harga AS$ 500 juta.
Desain
AH-64 dihasilkan oleh dua buah mesin turbin poros General Electric T700 dengan ekszos terletak tinggi di kedua belah poros rotor. Apache memiliki empat bilah rotor utama dan empat bilah rotor ekor. Peringkat kru dalam susunan paralel, di mana pilot akan duduk di belakang dan pada pembantu pilot-penembak dalam ruang kokpit berperisai. Ruang kru dan tangki bahan bakar dilindungi sedemikian rupa di mana helikopter berupaya untuk diterbangkan meskipun menerima tembakan dari senjata kaliber 23 mm.

Helikopter ini dipersenjatai dengan meriam rantai M230 berkaliber 30 mm yang boleh disambungkan kepada paparan lekapan helmet penembak, yang ditetapkan pada kedudukan terkunci menembak ke hadapan, atai dikawal melalui Sistem Penandaan dan Perolehan Sasaran (TADS). AH-64 membawa beberapa kombinasi persenjataan pada pilon di pangkal sayapnya, biasanya gabungan rudal anti tank AGM-114 Hellfire, roket kegunaan am tanpa panduan 70 mm (2.75 in) Hydra 70 dan rudal udara ke udara AIM-92 Stinger untuk mempertahankan diri. Jika terjadi darurat, titik beban pada pilon juga dapat digunakan untuk mentransfer anggota.
AH-64 dirancang untuk bertahan dalam lingkungan garis depan dan digunakan pada waktu siang atau malam, dan dalam cuaca buruk dengan menggunakan avionik dan elektronik seperti Sistem Penandaan dan Perolehan Sasaran, Sistem Penglihatan Malam Juruterbang (TADS/PNVS), pertahanan diri pasif inframerah, (GPS), dan Sistem Paparan Bidikan dan Helmet Terpadu (IHADSS).
Model paling maju, yaitu AH-64D Apache Longbow , dilengkapi dengan serangkaian sensor dan sisten persenjataan yang ditingkatkan.
Perbaikan utama dibandingkan model A adalah kubah radar AN/APG-78 Longbow dome yang dipasang pada rotor utama yang menempatkan sistem perolehan target Radar Kontrol Tembakan gelombang-millimeter selain dari Radar Frequency Interferometer (RFI). Peringkat radome yang ditinggikan memungkinkan pelacakan dan penembakan rudal (arcing) ke arah sasaran meskipun pada waktu itu helikopter itu sendiri dilindungi oleh hambatan (seperti permukaan bumi, pohon atau bangunan). Selain itu, modem radio terintegrasi dengan serangkaian sensor untuk memungkinkan Apache versi-D berbagi data sasaran dengan helikopter AH-64D lain yang tidak memiliki bidikan ke arah sasaran. Dengan cara ini, sekelompok helikopter Apache bisa menyerang sasaran beberapa dengan hanya mengungkapkan radome sebuah helikopter Apache versi-D. Helikopter Apache yang memiliki semua perbaikan yang terdapat pada helikopter Apache Longbow, dengan pengecualian Radar Kontrol Tembakan masih didesignasi sebagai "AH-64D Apache Longbow", karena radome nya bisa dilepas dan saling dapat dipertukarkan antara satu sama lain. Helikopter ini telah dinaik upaya dengan mesin lebih berkuasa yaitu T700-GE-701C , dan kokpit terintegrasi penuh. Fiuslaj depan helikopter telah dibesarkan untuk menempatkan sistem-sistem baru. Sebagai tambahan, helikopter ini juga menerima kemampuan ikhtiar hidup , komunikasi dan navigasi yang ditingkatkan. Kebanyakan keupayan ada helikopter AH-64A Apache dipertahankan.

Helikopter Apache pertama yang ditingkatkan ke Blok II telah diserahkan kepada Angkatan Darat AS pada Februari 2003. Blok II termasuk tingkat upaya ke sistem komunikasi digital untuk meningkatkan komunikasi di antara "internet taktis".
Menyempurnakan Blok III, dijadwalkan pada 2008 dan seterusnya, termasuk meningkatkan pengdigitalan, sistem radio taktis bersama, sistem-sistem driver dan mesin ditingkatkan, kemampuan untuk mengendalikan UAV , bilah rotor komposit baru dan giar pendaratan yang ditingkat upaya. Bilah rotor baru yang berhasil menyudahkan tes penerbangan pada Mei 2004, telah meningkatkan kecepatan berselancar Apache, penilaian mendaki dan kemampuan beban muatan. Kontrak Sistem Pengembangan dan Demonstrasi Blok III telah diberikan kepada Boeing pada Juli 2006.
Spesifikasi (AH-64A)
Ciri-ciri umum
·         Kru: 2: juruterbang, pembantu juruterbang/penembak

·         Panjang: 58.17 kaki (17.73 m) (dengan kedua-dua rotor dihidupkan)
·         Diameter baling-baling:: 48 kaki 0 in (14.63 m)
·         Tinggi: 12.7 kaki (3.87 m)
·         Luas piringan: 1,809.5 kaki² (168.11 m²)
·         Berat kosong: 11,387 lb (5,165 kg)
·         Berat isi: 18,000 lb (8,000 kg)
·         Berat maksimum saat lepas landas: 21,000 lb (9,500 kg)
·         Mesin: 2 × General Electric T700-GE-701 dan kemudian dinaik taraf kepada T700-GE-701C & T700-GE-701D (1990-hari ini) turboshaft, -701: 1,690 shp, -701C: 1,890 shp -701D 2,000 shp (-701: 1,260 kW, -701C: 1,490 kW) masing-masing
·         Panjang fiuslaj: 49 kaki 5 in (15.06 m)
·         Sistem rotor: 4 bilah rotor utama, 4 bilah rotor ekor dalam jajaran bukan-orthogonal

Kinerja
·         Batas kelajuan: 197 knot (227 bsj, 365 km/j)

·         Laju maksimum: 158 knot (182 bsj, 293 km/j)
·         Laju jelajah: 143 knot (165 bsj, 265 km/j)
·         Radius tempur: 260 batu nautika (300 batu, 480 km)
·         Jangkauan feri: 1,024 batu nautika (1,180 batu, 1,900 km)
·         Langit-langit batas: 21,000 kaki (6,400 m)
·         Laju tanjak: 2,500 kaki/min (12.7 m/s)
·         Muat piringan: 9.80 lb/kaki² (47.90 kg/m²)
·         Power/massa: 0.18 hp/lb (310 W/kg)
Persenjataan
·         Senjata api: 1× 30x113 mm (1.18x4.45 in) meriam rantai M230, 1,200 butir peluru
·         Roket: Roket Hydra 70 FFAR

·         Rudal: gabungan peluru berpandu AGM-114 HellfireAIM-92 Stinger, dan AIM-9 Sidewinder


Sumber: Wikipedia




No comments: