PERANG, DIMANAPUN HANYA MENGHASILKAN KEHANCURAN. KEKALAHAN UNTUK SEMUA KEMENANGAN HANYA BUAT BISNIS SENJATA

22 Sept 2013

CIA Beberkan soal Area 51 dan Isu Alien

Blog Traffic Exchange

Pengungkapan dokumen rahasia terbaru CIA membenarkan keberadaan wilayah yang dikenal dengan nama “Area 51“ di Nevada, yang sejak lama dipercaya penggemar teori konspirasi sebagai tempat pendaratan UFO.

Area 51 sejak lama telah menjadi makanan empuk film-film fiksi ilmiah dan berbagai dongeng UFO yang mengklaim bahwa pemerintah Amerika merahasiakan keberadaan wilayah di barat laut Las Vegas itu untuk menutupi bukti makhluk ruang angkasa telah mendarat di bumi.
Alih-alih perjumpaan dengan piring terbang, dokumen yang dikeluarkan Central Intelligence Agency (CIA) menceritakan sejarah yang kurang sensasional tentang Area 51 -- sebagai sebuah area untuk uji coba pesawat mata-mata pemerintah U-2 selama perang dingin.
Pesawat mata-mata
Dokumen sejarah yang ditulis CIA tidak menyebut “Insiden Roswell” yang legendaris, saat sebuah balon cuaca jatuh di New Mexico pada tahun 1947. Mereka yang percaya keberadaan UFO menuduh itu sebagai sebuah pesawat alien yang jatuh, dan bahwa tempat penyimpanan pesawat atau hanggar di Area 51 menyimpan rahasia berupa bukti mayat-mayat makhluk ruang angkasa.
Tapi menurut CIA, kerahasiaan pemerintah di sekitar Area 51 bukan karena soal-soaal yang terkait Mars, tapi lebih ke soal menyembunyikan sebuah pesawat mata-mata baru dari Soviet.
Pesawat pengintai U-2 dirancang untuk memata-matai Uni Soviet pada ketinggian yang tinggi, dan pengembangan pesawat itu merupakan sebuah proyek yang sangat rahasia.
Pada April 1955, CIA memilih sebuah bekas danau kering di gurun Nevada sebagai sebuah wilayah uji coba, yang pada peta tertunjuk sebagai Area 51.
Uji terbang bagi pesawat U-2 dilakukan pada ketinggian yang jauh lebih tinggi dibanding pesawat komersial atau jenis pesawat militer lainnya.
Pada tahun 1950 an, pesawat komersial terbang antara 10 ribu hingga 20 ribu kaki sementara pesawat terbang seperti B-47 mencapai ketinggian kurang dari 40 ribu kaki.
Timbulkan rumor soal UFO
Pesawat terbang U-2 terbang di atas 60 ribu kaki, dan sejak itu muncul laporan soal keberadaan UFO di gurun Nevada.
“Uji coba terbang tinggi U-2 segera menyebabkan efek samping tak terduga -- sebuah peningkatan luar biasa laporan mengenai keberadaan unidentified flying objects (UFO)," demikian dikatakan laporan tersebut.
Laporan soal UFO sering datang dari para pilot pesawat komersial di jam-jam sore, dengan sayap perak pesawat U-2 memantulkan sinar matahari.
Pesawat-pesawat pengintai yang tampak menjadi benda berapi di langit, kata CIA.
“Pada saat itu, tak seorang pun percaya pesawat berawak bisa terbang di atas ketinggian 60 ribu kaki, jadi tak seorangpun mengira melihat sebuah obyek begitu tinggi di langit,” kata CIA dalam dokumennya.
Para pilot pesawat komerisal dan mereka yang melihat itu dari daratan menulis surat-surat kepada unit Angkatan Udara di Dayton, Ohio, dan meminta penyelidikan atas penampakan tersebut.
Untuk menghindari tereksposnya program super rahasia U-2, para pejabat Angkatan Udara menjelaskan bahwa penampakan itu hanyalah akibat fenomena alam, meskipun mereka sebetulnya tahu bahwa benda yang terbang tinggi itu adalah U-2.
U-2 dan berbagai pesawat pengintai lainnya “menyumbang lebih dari setengah dari laporan soal UFO selama akhir tahun 1950an dan hampir sebagian besar pada tahun 1960an,” kata laporan CIA.
Dokumen setebal 400 halaman itu dikeluarkan atas permintaan yang diajukan sejak tahun 2005 oleh Arsip Kemananan Nasional di Universitas George Washington. Permohonan seperti itu bisa dikabulkan di Amerika sesuai ketentuan Undang-Undang Mengenai Kebebasan Informasi.
Baca juga tulisan di http://www.bbc.co.uk/indonesia, seperti di bawah ini:
CIA secara resmi mengakui adanya tempat penelitian rahasia Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Area 51.
Dokumen yang diperoleh oleh universitas di Amerika ini menjelaskan adanya pengambilalihan sebuah lokasi di wilayah Nevada pada 1955 untuk pengujian pesawat pengintai rahasia U-2.

Lokasi terpencil di gurun yang mengelilingi Danau Groom dipilih karena berdekatan dengan fasilitas pengujian nuklir.Dokumen ini juga menjelaskan hubungan area tersebut dengan UFO dan alien.
"U-2 sangat rahasia," kata jurnalis pertahanan Inggris, Chris Pocock, dan penulis sejarah program pengembangan pesawat U-2 tersebut, kepada BBC.
"Mereka mencoba untuk menyembunyikan semua hal tentang itu."
Pesawat U-2 yang dibuat untuk memata-matai Uni Soviet dimasa perang dingin, masih diterbangkan oleh Angkatan Udara AS.

Laporan UFO


Dokumen sejarah internal CIA tentang program U-2 pada 1992, awalnya dibuka untuk publik pada 1998 dengan banyak penyuntingan.
UFO
Area 51 sering dikaitkan dengan pesawat
 yang tidak dikenal atau UFO.
Banyak rincian yang 'gelap' baru terungkap bulan ini setelah adanya permintaan oleh Arsip Keamanan Nasional di Universita George Washington, Washington DC.
Lokasi Area 51 dipilih untuk program U-2 pada tahun 1955 setelah CIA dan staf angkatan udara melakukan survei udara.
Menurut sejarah, Presiden Dwight Eisenhower secara personal menandatangani mengambilalihan tanah itu.
Pejabat dari CIA, Angkatan Udara, dan kontraktor bangunan U-2 yaitu Lockheed, mulai pindah ke fasilitas ini pada Juli 1955.
Disamping pengembangan program pesawat U-2, dokumen sejarah ini juga mencoba untuk menjelaskan daya tarik publik dengan Area 51 dan hubungannya dengan UFO dan makhluk luar angkasa.
Dokumen ini mencatat bahwa pengujian pesawat U-2 pada 1950 -dengan ketinggian yang jauh lebih tinggi daripada pesawat komersial- menyulut "peningkatan yang signifikan terhadap laporan benda terbang yang tak dikenal (UFO)".
"Pada saat itu, tidak ada yang percaya penerbangan berawak bisa terbang di atas 60.000 kaki [seperti U-2], sehingga [orang kebanyakan] tidak ada yang menyangka akan melihat sebuah benda yang begitu tinggi di langit," catatan penulis Gregory Pedlow dan Donald Welzenbach

17 Sept 2013

John Mc Cain Kecam Islamophobia Press Amerika

Blog Traffic Exchange

Senator John Mc Cain Kritisi Islamofobia Amerika

Sekalipun diundang sebagai narasumber di Fox News yang dikenal Islamophobia terhadap Islam, namun Senator John Mc Cain tidak dapat memyembunyikan kegeramannya atas komentar Islamophobia Brian Kilmeade, pembawa acara (co-host) “FOX and Friend” itu.
“Saya terganggu dengan orang-orang yang meneriakkan kata-kata itu setelah meledakkan bom,” sergahnya saat melihat tayangan pejuang Suriah berteriak “Allahu Akbar” ketika meledakkan sasaran musuh.
Spontan Mc Cain menyemprot Kilmeade dengan kata pedas.
“Memangnya masalah buatmu? Apa Anda juga bermasalah dengan orang Kristen Amerika yang berucap, “Terima kasih Tuhan, terima kasih Tuhan? Come on, benar mereka Muslim dan mereka moderat, saya kenal mereka dan pernah bersama mereka. Menghina Muslim yang berteriak “Alllahu Akbar” sama juga menghina Nasrani (Amerika) yang mengucapkan, “Terima kasih Tuhan,” protes Mc Cain.
Sebelumnya, senator AS dan mantan kandidat Presiden dari partai Republik ini mengecam pemerintah Obama karena tidak bersikap tegas kepada junta militer Mesir.
“Pemerintah tidak bertindak semestinya. Kita telah melanggar aturan hukum sendiri karena tidak menyebutnya kudeta. Padahal jika ada kudeta, maka menurut UU, bantuan militer harus dihentikan. Di awal, kita yang melanggar nilai-nilai kita sendiri. Ini pukulan bagi kredibilitas kita.”
Selanjutnya Mc Cain menilai komentar Menlu Kerry bahwa militer sedang memulihkan demokrasi sebagai “derajat legitimasi atas pemerintah yang diangkat para Jenderal” dan dapat diinterpretasikan sebagai lampu hijau bagi mereka untuk membungkam lawan politik.
“Seperti yang telah kami prediksikan, ada pertumpahan darah di jalanan dan ini adalah tragedi yang sangat buruk,” ungkapnya.






14 Sept 2013

KEBOHONGAN BESAR AMERIKA DIUNGKAP LEWAT FILM "GREEN ZONE"



Green Zone adalah aksi-thriller perang tahun 2010 ditulis oleh Brian Helgeland dan disutradarai oleh Paul Greengrass. Film ini dibuat karena terinspirasi oleh buku non-fiksi tahun 2006 Imperial Life in the Emerald City karya jurnalis Rajiv Chandrasekaran, yang didokumentasikan pada saat dia tinggal di Zona Hijau, Baghdad, Irak. Film ini dibintangi oleh Matt Damon, Amy Ryan, Greg Kinnear, dan Brendan Gleeson. Pembuatannya dimulai pada Januari 2008 di Spanyol dan kemudian dipindahkan ke Maroko dan dirilis di Australia dan Rusia pada 11 Maret 2010, dan di Amerika Serikat dan beberapa negara lain pada 12 Maret 2010. Film ini merupakan salah satu film Amerika Serikat yang berani mengungkap skandal perang Irak secara lebih terbuka.

Dalam film ini, diperlihatkan dengan lebih detail dan obyektif mengenai latar belakang serangan Amerika ke Irak pada tahun 2003 lalu.
Selama ini, invasi Amerika ke Irak selalu dipandang dari sudut hitam putih. Tergantung kita ada di pihak mana. Kalau kita berpikir ala Amerika, kita pasti membela Amerika, tapi sebaliknya, jika kita berpikir dari sisi pendukung Saddam, kita pasti menyalahkan Amerika.

Di film ini kita tidak diajak untuk menilai secara hitam putih kasus ini. Kita lebih ditunjukkan fakta betapa rumitnya keadaan di Irak saat itu. Kepentingan banyak pihak yang sekaligus menjalankan intrik-intrik politik, membuat banyak kebingungan terutama dari sisi pelaksana perang ini yaitu tentara di tingkat bawah.

Tentara Amerika yang pastinya diberangkatkan dengan semangat nasionalisme tinggi dan juga termotivasi untuk membela kebenaran dan kemanusiaan ternyata juga harus menyadari bahwa mereka hanyalah menjadi alat untuk kepentingan yang lebih tinggi (baca: presiden AS). Mereka pun akhirnya harus sadar bahwa mereka diberangkatkan dengan skenario yang berbeda dengan yang mereka tahu.
Isu yang diangkat pertama kali dalam invasi ke Irak adalah keberadaan WMD (Weapons of Mass Destruction/senjata pemusnah massal). Namun setelah berlangsung lama, tentara Amerika sendiri akhirnya sadar bahwa WMD sebenarnya hanya kedok untuk meggulingkan pemerintahan Saddam Hussein.

Kenyataannya, posisi Saddam sendiri secara politik tidak bagus di dalam negeri. Keluarga Saddam yang otoriter dan selalu hidup dengan sangat mewah memang menghancurkan wibawanya di mata rakyat. Akhirnya semakin banyak kubu yang berusaha mengambil keuntungan dari kejatuhan Saddam termasuk para pejabat tinggi yang dipercaya Saddam.
Jika kubu Saddam sendiri sudah banyak yang rontok, apalagi kekuatan lama yang memang memusuhi Saddam seperti kaum Syiah atau suku Kurdi. Kekuatan anti-Saddam inilah yang akhirnya menguatkan posisi Amerika di Irak dalam menggulingkan pemerintahan Saddam.

Dari film ini sebenarnya kita juga jadi tahu bahwa invasi ke Irak adalah hasil skenario dari pihak anti-Saddam dengan pemerintahan Amerika. Mereka yang secara kekuatan tidak bisa menggulingkan Saddam sendiri, akhirnya harus mengajak Amerika untuk membantu mereka.

Marines in Saddams palace
Kepentingan kedua belah pihak juga tampak jelas. Anti-Saddam ingin ambil alih kekuasaan sambil berharap Irak bisa menjadi lebih demokratis. Sedangkan bagi Amerika, selain karena alergi terhadap orang-orang seperti Saddam (yang anti-Amerika), juga karena melihat peluang besar nilai ekonomi dalam perang Irak ini.

Film ini kembali menjadi reuni antara Matt Damon sebagai bintang utama dan sutradara Paul Greengrass. Sebelumnya, mereka bekerja bareng di film The Bourne Supremacy dan The Bourne Ultimatum.

Matt Damon berperan menjadi Roy Miller, seorang kepala perwira yang termasuk dalam jajaran tentara Amerika yang “diperalat” oleh pemerintahnya sendiri. Roy dan pasukannya selalu dibuat kecewa ketika setiap informasi yang dia dapat selalu tidak akurat. Roy yang masih saja beranggapan bahwa dia berangkat ke Irak karena ada WMD, akhirnya harus menghadapi konflik batin antara kewajibannya sebagai tentara yang harus mematuhi atasan dan kepedulian terhadap kebenaran.
Situasi yang penuh konflik batin ini mempertemukan Roy dengan Farid atau Freddy (diperankan Khalid Abdalla), seorang warga Irak yang kebetulan juga sangat dendam terhadap pemerintahan Saddam.

Pendekatan emosi yang memasukkan peran Freddy ke dalam cerita inilah yang paling menarik dalam film ini. Kita disuguhkan nasionalisme murni dari seorang warga Irak yang berharap masa depan yang lebih baik untuk negerinya.
Sekilas nasionalisme ini mungkin banyak terlewat oleh para penonton film ini yang akhirnya di banyak riview film Green Zone di beberapa blog menyatakan bahwa cerita film ini tidak istimewa. Padahal sebaliknya, cerita dalam film ini sangat menggugah kita dalam menilai sebuah konflik termasuk di konflik Irak. Bayangkan, ketika film dimulai, Roy yang menjadi tentara Amerika adalah orang yang anti-Saddam karena dianggap punya WMD. Kondisi ini berubah ketika tahu Saddam difitnah, dia menjadi condong ke pro-Saddam. Namun ketika dia menganal lebih jauh Freddy, dia kembali anti-Saddam dengan alasan yang berbeda. Alasannya kali ini adalah rasa nasionalisme, sebuah rasa yang tercecer di negara yang penuh pertumpahan darah, Irak.

Akting Damon adalah penampilan kelas satu, tetapi bakat Amy Ryan - yang memerankan wartawan Wall Street Journal - tersia-siakan. Penampilan yang bagus justru datang dari Khalid Abdalla yang memerankan seorang warga Irak dan sangat terguncang melihat invasi Amerika ke negaranya. "It's not for you to decide what happens here." adalah kata-kata mengesankan yang diucapkan karakter Abdalla kepada Miller.

Green Zone mengungkap fakta kebohongan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika. Memang, tema ini sudah basi saat film diluncurkan. Tetapi film ini bisa kembali mengingatkan pemerintah manapun agar tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh rezim Bush.
 Perang Irak (tahun 20032011), yang dikenal juga dengan istilah Pendudukan Iraq, Perang Teluk II, Perang Teluk III, atau, oleh Amerika Serikat, Operasi Pembebasan Irak, dimulai dengan invasi Irak pada tahun 2003. Okupasi yang kemudian dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dan Britania Raya mengakibatkan berlanjutnya peperangan antara para pemberontak dengan pasukan koalisi. Tentara Baru Irak lalu dibentuk untuk menggantikan tentara lama Irak setelah dibubarkan oleh koalisi, dan diharapkan tentara baru ini akan mengambil alih tugas-tugas koalisi setelah mereka pergi dari Irak.
Sebelum invansi dilaksanakan, pemerintah Amerika Serikat dan Britania Raya menuduh Irak sedang berusaha membuat senjata pemusnah masal yang mengancam kemanan nasional mereka, koalisi, dan sekutu regional. Pada tahun 2002,Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1441 yang mewajibkan Irak untuk bekerjasama sepenuhnya dengan inspektur senjata PBB guna membuktikan bahwa Irak tidak berada dalam suatu usaha membuat senjata pemusnah masal.Hans Blix, pemimpin dari tim inspeksi senjata yang dikirim, mengatakan bahwa tidak ditemukan senjata pemusnah masal dan Irak telah bekerja sama dengan aktif, akan tetapi, dibawah ketentuan-ketentuan tertentu dan penundaan-penundaan.
Di antara peperangan yang terjadi antara para pemberontak, koalisi, dan tentara baru Irak, perang saudara antar kelompok mayoritas Syi'ah dan minoritas Sunni masih berlanjut sampai sekarang. Sebab dan akibat terjadinya perang ini sampai kini masih kontroversial.
Pada tanggal 15 Desember 2011, Perang Irak dinyatakan berakhir, ditandai dengan pernyataan penutupan misi militer pasukan Amerika Serikat di Irak oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta.


11 Sept 2013

Ini Rencana Amerika untuk.. "Dunia Baru"?!


pd3.jpg
Foto: globalresearch/doc

Henry Kissinger, 'ahli' strategi dan tokoh politik Amerika Serikat awal tahun 2012 mengungkap sebuah skenario yang sekarang ada indikasi Amerika sedang berusaha merealisasikannya.

Mantan menteri luar negeri AS di era pemerintahan Richard Nixon itu tahun lalu dalam wawancaranya dengan Global Research mengungkap upaya Amerika untuk merealisasikan tatanan dunia baru. Dalam wawancara itu Kissinger berbicara tentang masa depan dunia dan apa yang harus dilakukan Amerika Serikat.

Mantan menteri luar negeri AS di era pemerintahan Richard Nixon itu tahun lalu dalam wawancaranya dengan Global Research mengungkap upaya Amerika untuk merealisasikan tatanan dunia baru. Dalam wawancara itu Kissinger berbicara tentang masa depan dunia dan apa yang harus dilakukan Amerika Serikat.



'Ahli' Strategi kawakan berusia 89 tahun ini mengatakan, "Jika Anda tidak mendengar tabuh genderang perang, maka Anda tuli."
"Amerika Serikat adalah sedang membiarkan Cina dan Rusia bermain, dan paku terakhir di peti mati adalah Iran, yang tentu saja menjadi target utama Israel. Kami membiarkan Cina untuk meningkatkan kekuatan militernya dan Rusia untuk keluar dari Sovietisasi, guna memberi mereka rasa keberanian palsu, yang itu akan mempercepat proses kehancuran mereka bersama bersama. Kami seperti penembak jitu yang membiarkan lawan pemulanya menarik pistol, dan ketika mereka akan melakukannya, dor,dor!"

"Perang mendatang akan sedemikan parah sehingga hanya satu negara adidaya yang bisa menang, dan itu kita. Inilah sebabnya mengapa Uni Eropa adalah terburu-buru untuk membentuk superstate karena mereka tahu apa yang akan terjadi, dan untuk bertahan hidup, Eropa harus menjadi satu negara yang utuh dan kompak. Urgensi mereka itu menginformasikan kepada saya bahwa mereka tahu betul pertarungan besar segera terjadi."

Setelah menjelaskan hal tersebut, Kissinger mengatakan, "Oh, bagaimana saya bisa memimpikan momen menyenangkan ini."

"Kuasai minyak maka Anda mengontrol bangsa- bangsa, kuasai makanan maka Anda mengontrol rakyat."
Kissinger menambahkan: "Jika Anda warga biasa, maka Anda dapat bersiap menyambut perang dengan pindah ke pedesaan dan membangun sebuah peternakan, tapi Anda tetap harus mengangkat senjata, mengingat gerombolan orang- orang kelaparan akan berkeliaran."

Setelah berhenti selama beberapa menit, Kissinger melanjutkan, "Kami mengatakan kepada militer bahwa kita harus menguasai lebih dari tujuh negara di Timur Tengah atas sumber alamnya dan mereka (militer) hampir menyelesaikan tugasnya(seperti Arab saudi,Qatar, Mesir, Bahrain, Yordania./red). Kita semua tahu apa yang saya pikirkan terkait militer, tetapi saya harus mengatakan mereka sekarang sangat mematuhi perintah. Hanya saja batu loncatan terakhir, yaitu Iran yang benar-benar akan merusak keseimbangan... Jangan lupa, Amerika Serikat, memiliki senjata terbaik, kita memiliki hal-hal yang tidak dimiliki bangsa lain, dan kami akan memperkenalkan
senjata-senjata itu kepada dunia tepat pada waktunya."

Ucapan Kissinger kala itu menuai reaksi dahsyat akan tetapi berbagai sisi dari wawancara tersebut semakin tampak penting sekarang ketika Amerika Serikat sudah memulai program-program seperti yang garis besarnya dijelaskan oleh Kissinger.

Ungkapan Kissinger itu jika disandingkan dengan pernyaataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta (15/9) bahwa Washington harus siap mengirim pasukannya ke 17-18 titik di dunia Islam menyusul protes anti- penistaan terhadap Rasulullah, maka semakin jelas pula bahwa kemungkinan ini merupakan bagian dari skenario yang telah lama dirancang oleh Amerika Serikat.

Sumber: http://www.globalresearch.ca/accurate-satire- henry-kissinger-if-you-can-t-hear-the-drums-of-war-you-must-be-deaf/


10 Sept 2013

The THIRD WAR.. Soon?



Tidak Lama Lagi, Perang Dunia ke-3 Akan Terjadi

Perang Dunia-3 (PD-3) meskipun semua kita tidak menghendakinya, dilain pihak para penguasa yang haus dengan kekuasaan terhadap kawasan regional dan global telah menciptakan benih-benih terjadinya PD-3 dalam waktu dekat ini.

Banyak sudah prediksi atau ekspektasi saat terjadinya PD-3 (peristiwa yang lebih mengerikan dari PD-1 dan PD-2) yang pada umumnya diprediksi akan terjadi pada tahun 2012. Ekspektasi tersebut bukan tanpa alasan sebab dapat dibuktikan secara logis berdasarkan perkembangan situasi politik, militer dan pengaruh ekonomi Global yang terjadi saat ini.


AS dan sekutunya. Tak heran, kini di Suriah sikap Rusia dan China adalah berkomitmen saling mengisi "kekuatan" mereka agar potensi AS dan sekutunya menuju cita-cita Globalisasi sedikitnya tidak semudah yang dibayangkan AS, NATO dan sekutu dekat AS. Iran, telah mengirimkan 15 ribu pasukan elit dari 
divisi Quds untuk membantu tegaknya pemerintahan Suriah di bawah rezim Assad. 

Rusia telah mengirimkan 36 kapal perang dan 120 pesawat tempur untuk Suriah dalam kontrak senilai $.550.000.000, sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Kommersant (24/1), mengutip sumber mereka pedagang senjata Rosoboronexport. 
Tentunya pemerintah Rusia menolak memberikan kebenaran berita tersebut karena sama halnya menentang terang-terangan embargo senjata yang diterapkan oleh PBB dan Uni Eropa terhadap Suriah.

Pasukan Suriah sendiri diberitakan telah berada pada posisi di perbatasan Israel. Meskipun tujuannya adalah untuk mengejar pasukan pembebasan suriah (FSA) namun posisi mereka di dataran tinggi Golan telah membuat Israel menyiapkan ratusan pasukan dan menebar ranjau-ranjau di perbatasan. Dalam prinsip hubungan internasional, menggelar pasukan dalam jumlah besar ke perbatasan negara lainnya dapat diartikan sebagai sebuah provokasi dan menantang.


Turki telah didesak oleh Uni Eropa agar dikeluarkan dari organisasi tersebut. Turki dianggap terlalu memanfaatkan organisasi itu untuk kepentingan politiknya ketimbang ekonominya terutama dalam memandang Israel sebagai musuh baru mereka, namun sebaliknya mulai merapat ke Iran.

China, telah memberikan signal pada AS bahwa mereka memiliki hubungan dengan Suriah dari era Hafiz al Assad (ayah Bashir al Assad). China berpendapat, Suriah adalah terminal dagang penting. Tentu China tidak akan melepas hancurnya Suriah begitu saja karena China melihat pemerintah Suriah yang baru nanti adalah berhaluan ke Barat.  

Mesir, telah memperlihatkan sikap kurang bersahabat dengan Israel dan terindikasi menhancurkan perjanjian Camp David yang dirilis oleh mantan presdien Anwar Sadat, Jimy Carter dan Manachem Begin (1972). Banyak ekspektasi melihat bahwa usia perjanjian tersebut -dikaitkan dengan dominasi anti rezim Hosni Mobarak- akan segara tamat riwayatnya.

Rusia telah menegur Perancis akibat terlalu keras dan "berlebihan" menentang Rusia dalam sikapnya terhadap Suriah. Presiden Rusia Dimitri Medvedev sebagaimana dilansir dalam "Breaking News" Press TV (10/2) menulis ukuran besar betapa marahnya Rusia terhadap Sarkozi yang terus mengomel seperti Nyonya besar terhadap pembantu rumah tangganya yang berbuat salah.


9 Sept 2013

Dampak Mengerikan Penggunaan Senjata Kimia Oleh Amerika




Penggunaan senjata kimia oleh Amerika pada perang Vietnam telah membawa dampak yang sangat mengerikan bagi penduduk setempat. Dunia sudah mengetahui bahwa pada tahun 1962 hingga tahun 1971 Amerika telah menggunakan senyawa kimia bernama Agent Orange untuk melawan tentara Vietnam, penggunaan senyawa kimia tersebut akan mengakibatkan kangker, kelainan syaraf dan organ reproduksi.

Kenyataannya ribuan kelahiran di berbagai daerah di negeri ini mengalami kelainan yang sangat mengerikan, kelahiran tidak sempurna yang diakibatkan oleh senyawa kimia ini banyak terjadi pada bayi-bayi Vietnam. Mengenai penggunaan bahan kimia oleh Amerika pada perang Vietnam Sampeyan bisa baca pada bagian bawah posting ini, kebetulan saya peroleh referensinya di Liputan6.com, artikelnya sudah lama memang, namun pasti akan sangat berguna bagi Sampeyan semua yang sedang mencari berita tentang dampak penggunaan enjata kimia oleh Amerika dalam perang Vietnam. Berikut ini foto-foto penderitaan rakyat Vietnam akibat penggunaan senjata kimia oleh Amerika.







Senjata Kimia Mematikan



5 Senjata Kimia Mematikan yang Pernah Dipakai dalam Perang
SHABESTAN — Amerika Serikat (AS) menuding Suriah menggunakan senjata kimia terhadap warganya. Alasan ini membuat AS berencana melakukan aksi militer kendati Suriah membantah dan menyebut senjata kimia itu dipakai para emberontak. Berikut 5 senjata kimia yang dipakai dalam perang.
Berikut 5 senjata kimia paling mematikan di dunia seperti dikutip dari Live Science dan berbagai sumber:

1. Sarin

Sarin adalah zat kimia beracun rekayasa manusia. Zat ini diproduksi dalam bentuk cair. Namun karena rendahnya titik penguapan maka sarin dapat langsung berubah menjadi gas saat dilepas ke lingkungan. Zat ini mematikan, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

Sarin dikenal sebagai GB dalam dunia militer. Dikembangkan pertama kali sebagai pestisida di Jerman tahun 1938. Namun sejak itu, zat ini diklasifikasikan di banyak negara sebagai agen saraf kimia, senjata kimia paling beracun yang kerjanya cepat. Orang yang terpapar gas sarin ini akan segera kehilangan kendali atas fungsi tubuhnya. Jika tidak segera ditangani, orang yang terpapar sarin akan segera koma dan mengalami gagal nafas.

Tahun 1950-an, NATO menetapkan sarin sebagai senjata kimia standar. Uni Soviet dan AS memproduksi sarin untuk tujuan militer. Sarin juga pernah dipakai rezim Saddam Hussein di Irak untuk membantai etnis Kurdi tahun 1988, yang menewaskan 5 ribu orang. Kemudian Irak juga menggunakan gas ini untuk melawan tentara Iran tahun 1988.

Dalam majalah Foreign Policy pada 26 Agustus 2013 lalu, terungkap dokumen CIA bahwa pada tahun 1988 itu, proses pelepasan senjata kimia oleh Irak juga atas sepengetahuan AS, yang saat itu membantu rezim Saddam.

Kini, gas ini pula yang dituduhkan AS dipakai oleh Suriah, yang membuat AS bertekad melakukan aksi militer ke Suriah.

2. Agent Orange

Agent Orange adalah senjata kimia campuran antara zat penggugur daun dan herbisida yang diproduksi perusahaan AS. Zat ini mengandung zat dioksin yang berbahaya. Residu zat ini pada manusia bisa menyebabkan tumor, kanker, bayi lahir cacat, ruam kulit hingga gejala psikologis.
Tentara AS menggunakan zat ini saat perang Vietnam tahun 1961-1971. Zat ini disemprotkan di udara oleh tentara AS di hutan-hutan lebat Vietnam, yang bertujuan membuka hutan tempat tentara Vietkong bersembunyi sekaligus mengurangi tanaman yang menjadi logistik tentara Vietkong. Selama 10 tahun, AS menyemprotkan 19 juta galon agent orange di lebih dari jutaan hektar lahan di Vietnam.

Hasilnya, Vietnam memperkirakan 400 ribu orang tewas karena Agent Orange dan 500 ribu bayi lahir cacat baik fisik maupun mental karena orang tuanya terpapar Agent Orange, demikian dilansir Investvine pada 22 Agustus 2013 lalu.

3. Gas Mustar/Mustar Sulfur

Zat ini adalah senjata kimia yang menyebabkan kulit, saluran pernapasan dan mata terbakar. Gas ini juga bisa terserap tubuh melalui pernafasan, saluran pencernaan atau hanya kontak melalui mata atau kulit.

Zat ini digunakan saat Perang Dunia I dan efektif melumpuhkan korban secara massal. Selama Perang Dunia I, tercatat yang pernah menggunakan gas ini adalah Inggris, Spanyol, Prancis, Italia, Uni Soviet, Nazi Jerman, Jepang.

Sedangkan mustar sulfur umumnya tidak berwarna, meski sebenarnya ada warna kuning atau hijau tipis saat menguap. Gas ini berbau seperti krim mustard, bawang putih, lobak atau belerang. Korbannya bisa bengkak, kulit melepuh dan beruam, gatal-gatal, bernanah, iritasi mata, kebutaan sementara, pilek, batuk, sesak nafas dan nyeri sinus. Di saluran pencernaan, gas ini juga bisa menyebabkan sakit perut, diare, demam dan muntah.

4. Agent 15

Agent 15 atau dikenal dengan nama BZ atau Buzz yang memiliki nama kimia 3-quinuklidinil benzilat adalah gas saraf yang kuat. Untuk melumpuhkan total musuh, cukup dipakai Agent 15 dalam jumlah kecil.

Gas ini tidak berbau dan bisa bekerja dalam saluran pernafasan begitu terhirup. Gas ini juga bisa masuk melalui kulit dan saluran pencernaan. Begitu terpapar, dalam 1 jam gejala gas ini akan tampak seperti linglung, gemetar, pingsan hingga koma yang bisa berlangsung selama 2 hari.

Penggunaan Agent 15 diduga digunakan dalam konflik Bosnia tahun 1995. Gas ini juga dituduhkan sejumlah Diplomat AS digunakan pemerintah Suriah terhadap tentara pemberontak kendati belum dikonfirmasikan.

5. Gas Klorin

Gas Klorin adalah senjata kimia yang dalam sejarah perang sudah digunakan selama 100 tahun. Saat Perang Dunia I, gas klorin yang juga diketahui sebagai bertolit, digunakan tentara Jerman saat perang di Belgia.

Klorin bisa ditekan dan didinginkan menjadi cair, kemudian gampang dikapalkan dan disimpan dalam tangki. Saat dilepaskan ke lingkungan, klorin bisa menyebar di tanah dan udara dengan cepat karena itulah zat ini menjadi senjata kimia untuk perang dan teroris.

Walaupun zat ini sekarang sudah jarang digunakan karena ada zat yang lebih mematikan, klorin mudah untuk diproduksi dan disamarkan sejak zat ini, juga digunakan bagi kepentingan sipil untuk sanitasi air. Tahun 2007, bom gas klorin pernah digunakan untuk membunuh lusinan warga dalam perang Irak.

[Sumber: Detik News]



Jika Rusia Melawan USA...



Konflik Suriah Picu Rusia Melawan Amerika


Amerika Serikat dan Rusia
Amerika Serikat dan Rusia

Penggunaan senjata kimia dalam perang sipil di Suriah menyisakan dua kubu besar di kalangan internasional. Kubu pertama, yakni mereka yang ingin menyerang Suriah dan kelompok kedua, yang menentang invasi. Kubu pertama dipimpin oleh Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris. Hanya, kongres Inggris menolak keinginan Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk terlibat dalam penyerangan.  Sejumlah negara Teluk, seperti Arab Saudi dan Qatar, diketahui telah sejak lama memasok senjata buat oposisi.


Kubu kedua, yakni kelompok negara yang menentang serangan tersebut. Rusia merupakan negara yang berdiri paling depan dalam barisan ini, selain Cina dan Iran. Bagi Rusia, Suriah merupakan pertaruhan gengsinya dengan AS. Berbeda dengan Iran yang memiliki kedekatan secara aliran dengan Presiden Bashar al-Assad (sama-sama Syiah), Rusia memiliki hubungan bisnis dan historis yang cukup panjang dengan rezim Assad.



Mau Serang Suriah, Ternyata Amerika Gertak Sambal


Hubungan Rusia (dulu Uni Soviet) telah berlangsung selama beberapa dekade, bahkan sejak ayah Bashar al-Assad, Hafez al-Assad, berkuasa. Pada 1972, Hafez al-Assad telah menandatangani perjanjian pakta pertahanan keamanan dengan Rusia. Selama era itu, Moskow mengirimkan senjata senilai 135 juta dolar AS ke Damaskus. Pada 1980, Assad dan Presiden Uni Soviet Leonid Brezhnev bahkan menandatangani pakta kerja sama lanjutan selama 20 tahun terakhir.



Pemimpin Soviet terakhir, Mikhail Gorbachev, pada 1987 pernah mengatakan menjamin akan terus melanjutkan bantuan ekonomi dan militernya untuk Suriah. Janji ini terus dipegang hingga Hafez al-Assad digantikan oleh Bashar al-Assad. Di sisi lain, partai politik di Suriah dikuasai oleh Partai Bath yang dikategorikan masuk dalam kelompok sayap kiri. Kedekatan pandangan atau ideologi politik dengan Uni Soviet ini merekatkan keduanya. Selain dengan Suriah, Uni Soviet juga dekat dengan rezim Irak Saddam Husein yang telah diluluhlantakkan oleh AS dan sekutu.



Karena itu, jika Assad berhasil digulingkan dan Suriah berhasil ditaklukkan Barat dan sekutunya, ini bisa menjadi tamparan besar buat Presiden Rusia Vladimir Putin. Padahal, Putin telah berjanji akan mengembalikan masa kejayaan Rusia setelah sebelumnya, Negeri Beruang Merah itu bergelut dalam persoalan ekonomi.



Assad: Serang Suriah, Amerika Akan Hadapi Kegagalan

Washington Post menulis ada empat alasan mengapa Rusia ingin melindungi Assad. Pertama, Rusia memiliki pangkalan di Suriah yang cukup strategis. Pangkalan ini merupakan markas militer terakhir Rusia di luar negara-negara Uni Soviet. Kedua, Rusia masih memiliki jiwa mental perang dingin. Dia ingin tetap mempertahankan aliansi militer terakhirnya. Ketiga, Rusia membenci ide intervensi Barat seperti yang dilakukan terhadap Suriah. Keempat, Suriah telah membeli perlengkapan militer cukup besar dari Rusia. Sejak abad 20, Rusia mungkin telah menjual lebih dari 1,5 miliar dolar AS senjata ke Suriah. Belakangan, Rusia dikabarkan telah menjual pesawat tempur MiG-29 dan s-300 ke Suriah.



Dalam tanggapan terakhirnya soal rencana serangan Barat ke Suriah, Putin meminta AS dan sekutunya agar membuktikan terlebih dahulu apakah Assad benar menggunakan senjata kimia ataukah tidak. Dia juga menilai ini hanya provokasi dari negara-negara tertentu. Rusia merupakan salah satu negara tetap Dewan Keamanan (DK) PBB. Rusia bersama Cina berulang kali mengeblok keinginan Barat yang ingin menjatuhkan Assad melalui resolusinya. Kecurigaan Putin bahwa senjata kimia itu merupakan propaganda kelompok tertentu dapat dimaklumi. Karena, memang saat insiden serangan senjata kimia itu berlangsung, masih memiliki posisi cukup kuat dan tidak dalam keadaan terdesak.



Media Iran, Press TV dalam salah satu artikelnya mengatakan, senjata kimia berasal dari intelijen Arab Saudi. Laporan ini memang tidak sepenuhnya bisa diterima. Namun, konflik di Suriah bisa menguntungkan Arab Saudi, baik secara ekonomi maupun politik. Secara ekonomi, mereka bisa mendapatkan keuntungan dari naiknya harga minyak sedangkan dari politik, jika Assad jatuh, mereka akan menambah satu sekutu baru di negara Arab.



Kini, bola terakhir ada di tangan AS dan Rusia. Jika AS menyerang dan Rusia membalas dengan memberikan bantuan ke tentara Assad, ini bisa menjadi babak baru perang di Timur Tengah. Perang ini bisa melibatkan Iran, Hezbullah Lebanon, yang mendukung Assad melawan kelompok Suni Arab yang didukung Barat.
sumber:REPUBLIKA.CO.ID




3 Sept 2013

Penghancur Dunia


Peluru kendali balistik


Peluru kendali balistik adalah peluru kendali yang terbang dalam ketinggian sub-orbit melalui jalur balistik. Rudal balistik hanya dapat dikendalikan dalam tahap peluncurannya saja. Rudal balistik pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman antara1930-an dan 1940-an berdasarkan perintah dari Walter Dornberger. Uji coba V-2 yang pertama sukses adalah pada 3 Oktober 1942 dan mulai dioperasikan pada 6 September

Chinese Military Museum Beijing
 1944melawan Paris diikuti dengan serangan terhadap London 2 hari kemudian. Sampai berakhirnya perang pada Mei 1945, lebih dari 3000 V-2 telah ditembakkan.
Trayektori rudal balistik terdiri dari 3 tahap yaitu tahap peluncuran, tahap terbang bebas yang menghabiskan sebagian besar waktu terbang rudal dan tahap memasuki kembali atmosfer bumi. Rudal balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur (TEL, kapal,pesawat dan kapal selam). Tahap peluncuran dapat berkisar dari sekian puluh detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri sampai tiga tingkat roket. Ketika berada di sub-orbit dan tidak ada lagi dorongan, rudal memasuki tahap terbang bebas. Untuk mencapai jangkauan yang jauh, rudal balistik umumnya diluncurkan sampai ke sub-orbit. Peluru kendali balistik antar benua dapat mencapai ketinggian sekitar 1.200 km.

Peacekeeper missile
Dalam peluncuran rudal balistik,ada 3 fase utama:
·         Boost Phase; Fase dimana rudal meluncur dengan dorongan mesin roket, ketinggian tergantung jarak tempuh rudal, untuk ICBM, bisa mencapai 400 Km
·         Mid-course Phase; Fase dimana rudal berada di luar atmosfir bumi, pada fase ini, rudal melepaskan Reentry Vehicle (RV) yg dimiliki ke target2 yg sudah ditentukan
·         Re-entry Phase; Fase dimana RV memasuki atmosfir, rata2 dari ketinggian 100 Km. Kecepatan rata2 4 Km / s

 

Jenis rudal

Rudal balistik bervariasi menurut penggunaan dan jangkauannya dan umumnya dibagi kedalam kategori menurut jangkauan.
·         Peluru kendali balistik jarak pendek (short-range ballistic missile atau SRBM) memiliki jangkauan kurang dari 1.000 km. Rudal jenis ini memiliki hulu ledak konvensional. Contoh dari rudal jenis ini antara lain adalah: V-2, Scud dan SS-21 Scarab.
·         Peluru kendali balistik jarak menengah (medium-range ballistic missile atau MRBM) meiliki jangkauan antara 1.000 sampai 2.500 km.
·         Intermediate-range ballistic missile atau IRBM memiliki jangkauan antara 2.500 sampai 3.500 km.
·         Peluru kendali balistik sub-benua (sub-continental ballistic missile atau SCBM).
·         Peluru kendali balistik antar benua (intercontinental ballistic missile atau ICBM) memiliki jangkauan lebih besar dari 3.500 km yang terdiri dari:
·         Peluru kendali balistik antar benua jarak terbatas (limited range intercontinental ballistic missile atau LRICBM) memiliki jarak antara 3.500 sampai 8.000 km.
·         LRICBM juga dikenal sebagai Peluru kendali balistik jarak kauh (LRBM).
·         Full range intercontinental ballistic missile atau FRICBM memiliki jangkauan antara 8.000 sampai 12.000 km.
·         Peluru kendali balistik berbasis kapal selam (submarine-launched ballistic missile atau SLBM).

Тягач МЗКТ-79221
Misil balistik jarak menengah dan pendek sering disebut sebagai misil balistik taktis atau teatrikal. Misil balistik jarak jauh umumnya dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir karena kapasitas muatnya sangat terbatas untuk peledak konvensional agar efisien. Menggunakan misil balistik dengan kemampuan jangkauan lebih jauh dari jarak target menjadi salah satu strategi untuk menyulitkan pertahanan.

ICBM Comparison
Contohnya, sebuah misil dengan jangkauan 3.000 km yang ditembakkan untuk target yang berjarak hanya 500 km dapat mencapai ketinggian yang lebih tinggi yaitu sekitar 1.200 km (secara kasar sama dengan ketinggian ICBM), dengan demikian misil tersebut akan menerjang target dengan kecepatan lebih dari 6 km/detik (Mach 17).


RT-2PM-SS-25-Sickle-TEL-Stowed-3S

 Semua jenis rudal tersebut tentu memiliki daya hancur yang tak terbayangkan. umat manusia tentu tidak mau semua rudal itu digunakan, sebab akibatnya pasti: kemusnahan total.