PERANG, DIMANAPUN HANYA MENGHASILKAN KEHANCURAN. KEKALAHAN UNTUK SEMUA KEMENANGAN HANYA BUAT BISNIS SENJATA

20 Mar 2014

MISTERI Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines




Sepuluh Spekulasi
Sejumlah spekulasi tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 bermunculan di berbagai forum dan media sosial, misalnya pesawat yang membawa 239 orang tersebut hilang di Andaman.
Pemerintah Malaysia mengatakan, jalur pesawat Boeing 777 tersebut secara sengaja diubah dan dapat diterbangkan ke arah utara atau selatan dari posisi terakhirnya. Departemen Penerbangan Udara negara tersebut menegaskan, sinyal elektronik yang tidak teratur (ping) dari pesawat itu masih diterima hingga enam jam setelah radar militer mengetahui pesawat itu melintas di atas Selat Malaka pada pukul 2.15 waktu setempat pada 8 Maret.
Selain pandangan Kuala Lumpur muncul juga beberapa teori lain, seperti dirangkum wartawan BBC Tom de Castella berikut ini.
1. Mendarat di Kepulauan Andaman
Pesawat itu ternyata pada suatu saat sempat mengarah ke Kepulauan Andaman dan Nicobar India, daerah paling timur India yang berada di antara Indonesia serta pantai Thailand dan Myanmar. Namun, editor koran Andaman Chronicle menolak teori ini. Terdapat empat landasan pacu bandara di sana, dan pesawat sudah pasti dapat diketahui keberadaannya jika memang mendarat di sana, katanya kepada CNN.
2. Terbang ke Kazakhstan
Republik Asia Tengah ini berada di titik paling ujung koridor pencarian di bagian utara, jadi kemungkinan pesawat dapat mendarat di sana. Pilot pesawat ringan yang juga penulis buku Mengapa Pesawat Kecelakaan, Sylvia Wrigley, mengatakan, pendaratan di padang pasir mungkin terjadi dan lebih mungkin terjadi dibandingkan pendaratan di pantai.
3. Terbang ke selatan
"Ping" satelit terakhir mengisyaratkan pesawat masih mengudara paling tidak lima atau enam jam setelah meninggalkan jangkauan radar Malaysia. Mantan kepala keamanan kelompok bandara BAA dan guru besar keamanan penerbangan Universitas Coventry, Norman Shanks, mengatakan, pencarian seharusnya dimulai pada ujung koridor, bukan kebalikannya. Dia berpendapat koridor selatan lebih besar kemungkinannya.
4. Padang pasir Taklamakan, China timur laut
Muncul spekulasi pesawat dikuasai kelompok separatis Islam Uighur China. Dari 239 penumpang dan awak, 153 warga China. Wartawan BBC Jonah Fisher menulis lewat Twitter, "Pejabat Malaysia meyakini kemungkinan besar MH370 berada di daratan dekat perbatasan China Kirgistan."
5. Ke arah Pulau Langkawi karena kebakaran atau masalah lain
Matinya transponder dan alat komunikasi lain kemungkinan disebabkan kebakaran, kata penulis blog penerbangan, Chris Goodfellow. Belokan ke kiri yang dilakukan pesawat sehingga melenceng dari jalur ke Beijing kemungkinan adalah usaha mengamankan diri.
6. Pesawat berada di Pakistan?
Konglomerat media Rupert Murdoch menulis pesan Twitter, "Dunia terpaku dengan kehilangan 777. Bukan dicuri, tetapi disembunyikan, kemungkinan di Pakistan utara, seperti Bin Laden."
7. Tersembunyi di balik pesawat lain
Bloger penerbangan Keith Ledgerwood meyakini pesawat yang hilang tersebut tersembunyi di bayangan radar pesawat Singapore Airlines 68 yang berada di daerah yang sama.
8. Terjadi baku hantam
Gerakan pesawat yang tidak beraturan diperkirakan karena terjadi pergulatan di dalam pesawat.
9. Penumpang tewas karena dekompresi
Mantan navigator Angkatan Udara Inggris Sean Maffett mengatakan, pesawat dibawa ke ketinggian 45.000 kaki untuk membunuh penumpang sesegera mungkin.
10. Pesawat digunakan dalam serangan teroris
MH370 dicuri teroris untuk digunakan sebagai alat penyerangan seperti serangan 11 September di Amerika Serikat. Pesawat mendarat dengan selamat, disembunyikan, bahan bakar diisi, dan transponder baru digunakan sebelum menyerang sebuah kota. 














Polisi Malaysia menyelidiki latar belakang personal, politik, dan agama para pilot dan awak jet penumpang yang hilang, kata seorang perwira senior, Minggu (16/3/2014), saat mereka mencari tahu mengapa seseorang di dalam pesawat itu menerbangkan pesawat ratusan mil jauhnya dari jalur yang semestinya. 
Pemerintah Malaysia juga meminta bantuan internasional dalam mencari pesawat Malaysia Airlines di dua koridor yang membentang dari Laut Kaspia hingga selatan Samudra Hindia, kata sejumlah diplomat.

Tak ada jejak pesawat Boeing 777-200ER yang telah ditemukan sejak hilang pada 8 Maret dengan 239 orang di dalamnya. Namun, para penyidik yakin, pesawat itu dialihkan oleh seseorang yang tahu bagaimana menonaktifkan sistem komunikasi dan pelacakan. 
"Kami tidak mengesampingkan motivasi apa pun saat ini," kata seorang pejabat polisi senior yang tahu tentang investigasi itu kepada kantor berita Reuters.

Hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 itu telah membingungkan para penyidik, pakar penerbangan, dan detektif internet sejak hilang dari layar kontrol lalu lintas udara sipil di lepas pantai timur Malaysia kurang dari sejam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur dalam perjalanan ke Beijing. 
Dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, para penyelidik yakin seseorang mengarahkan pesawat itu ke barat, jauh dari rute yang sebenarnya. Sinyal-sinyal elektronik yang terus diterima secara berkala sejumlah satelit menunjukkan bahwa pesawat itu terus terbang selama hampir tujuh jam setelah terakhir terlihat radar militer Malaysia di lepas pantai barat laut negara itu. Data-data satelit yang diungkapkan Najib menunjukkan, pesawat itu bisa berada di mana saja di salah satu dari dua busur: satu yang membentang dari Thailand utara hingga perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan, atau busur yang membentang dari Indonesia hingga ke Samudra Hindia yang luas di selatan.

Sebuah sumber yang dekat dengan sejumlah penilaian pejabat AS mengatakan, kemungkinan besar pesawat itu menuju selatan ke Samudra Hindia, di mana pesawat mungkin telah kehabisan bahan bakar dan jatuh. Ruang udara di sebelah utara lebih ramai, dan pesawat akan mungkin terdeteksi. 
Para pejabat Malaysia mendaftar lebih banyak negara yang mereka hubungi untuk dimintai bantuan dalam mencari di sepanjang dua busur itu, yang menurut mereka sama pentingnya. Negara-negara itu mulai dari negara-negara bekas Republik Soviet di Asia Tengah hingga ke kawasan utara Australia di selatan, serta Perancis, yang menguasai hamparan pulau tak berpenghuni yang terletak jauh di selatan Samudra Hindia.

Samudra Hindia merupakan salah satu tempat paling terpencil di dunia serta salah satu yang terdalam. Kenyataan itu bakal menjadi tantangan besar bagi upaya untuk menemukan reruntuhan atau perekam suara dan data penerbangan yang merupakan kunci bagi pemecahan teka-teki itu.

Rumah pilot diperiksa

Najib mengatakan, dengan terungkapnya sejumlah bukti bahwa pesawat itu sengaja dialihkan, penyelidikan terhadap awak pesawat dan penumpang akan ditingkatkan. Dalam hitungan jam, sejumlah petugas telah menggeledah rumah kapten Zaharie Ahmad Shah (53 tahun) dan kopilot Fariq Abdul Hamid (27 tahun) di kawasan kelas menengah di pinggiran Kuala Lumpur yang terletak dekat dengan bandara.

Zaharie seorang pilot berpengalaman. Ia digambarkan oleh rekan-rekan maupun mantan rekan kerjanya sebagai penggila terbang yang menghabiskan hari liburnya dengan mengoperasikan simulator penerbangan seukuran sebenarnya yang dia bangun di rumahnya. Departemen Perhubungan Malaysia mengatakan, para ahli sedang memeriksa simulator itu, tetapi mengimbau kepada masyarakat untuk "tidak cepat-cepat membuat kesimpulan terkait penyelidikan polisi itu".

Pejabat polisi senior itu mengatakan, program-program simulator penerbangan itu diteliti secara saksama. Ia menambahkan, simulator itu tampak normal dan memungkinkan para pemain berlatih terbang dan mendarat dalam kondisi yang berbeda.

Sejumlah posting di halaman Facebook-nya menyatakan bahwa pilot itu secara politik merupakan oposan dari koalisi yang memerintah Malaysia selama 57 tahun sejak negara itu merdeka. 

Sehari sebelum pesawat itu hilang, pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, diputus bersalah dalam kasus sodomi dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Putusan itu di mata para pendukung Anwar dan kelompok hak asasi manusia internasional telah dipengaruhi kepentingan politik.

Ketika ditanya apakah latar belakang Zaharie sebagai pendukung oposisi sedang diperiksa, polisi senior itu hanya mengatakan, "Kami perlu memperhitungkan segala kemungkinan." 

Malaysia Airlines mengatakan, pihaknya tidak yakin Zaharie akan menyabotase pesawat itu. Rekan-rekannya juga tidak percaya hal itu.

"Tolong, biarkan mereka temukan pesawat itu dulu. Zaharie tidak bunuh diri, bukan orang yang fanatik politik seperti yang beberapa media asing katakan," kata seorang pilot Malaysia Airlines yang dekat dengan Zaharie kepada Reuters. "Apakah salah bagi seseorang untuk memiliki pendapat politik?"

Kopilot Fariq adalah seseorang yang religius dan serius tentang kariernya, kata keluarga dan teman-temannya. Hal itu berlawanan dengan berita miring tentang sang kopilot. 

Pakar ragu militan terlibat

Sejauh ini tidak ada rincian tentang penumpang atau awak yang punya kaitan kelompok militan, yang bisa menjelaskan motif untuk menyabotase pesawat itu. Kelompok militan Islam di Asia Tenggara, seperti Jemaah Islamiyah (JI), yang melakukan pengeboman di Bali tahun 2002, telah sepi dalam beberapa tahun terakhir setelah pasukan keamanan menangkap atau menembak mati banyak anggota mereka.

Para pakar mengatakan, mereka meragukan militan yang tersisa punya keterampilan atau kemampuan untuk melaksanakan sebuah pembajakan yang kompleks. "JI tidak terlibat kekerasan di wilayah itu sejak tahun 2007," kata Sidney Jones, Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict, yang berbasis di Jakarta. "Kelompok-kelompok lain yang aktif di Indonesia, dalam mencoba untuk membuat sejumlah rencana teror, semuanya tidak begitu kompeten. Saya akan sangat terkejut jika ada kelompok dari Indonesia, Filipina, atau Malaysia sendiri yang terlibat langsung."

Malaysia mengatakan, analisis terbaru dari data satelit menunjukkan bahwa sinyal terakhir dari pesawat yang hilang itu diterima pada pukul 08.11 pagi waktu setempat, atau hampir tujuh jam setelah pesawat itu berbalik arah di atas Teluk Thailand dan kembali menyeberangi Semenanjung Malaysia. Data itu tidak menunjukkan apakah pesawat itu masih terbang atau menentukan lokasinya pada saat itu. Terbang selama lebih dari tujuh jam tentu telah membuat pesawat itu kehabisan bahan bakarnya.



Associated Press

Ada 12 kru dan 227 penumpang di dalam pesawat Malaysia Airlines yang menghilang sekitar 40 menit setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret. 

Mereka semua berasal dari berbagai belahan dunia: ada 14 kewarganegaraan antara lain Selandia Baru, Iran, Amerika Serikat, dan Indonesia. Dua pertiga penumpang berasal dari Cina. Berikut ini adalah kisah tentang beberapa penumpang dalam pesawat nahas tersebut.

Kapten Berpengalaman
Pilot pesawat Zaharie Ahmad Shah, 53, bergabung dengan Malaysia Airlines pada 1981 dan memiliki pengalaman lebih dari 18 ribu jam terbang. Orang-orang yang mengenal Zaharie dari keterlibatannya dalam lingkaran politik oposisi di Malaysia dan area lain yang digelutinya menggambarkan dia sebagai pribadi yang mudah bergaul, rendah hati, penyayang, dan juga sangat berdedikasi terhadap pekerjaan yang dijalaninya.

Laman Facebook miliknya menunjukkan dia adalah seorang pecinta penerbangan. Dia membuat simulator pesawat sendiri di rumah dan suka menerbangkan pesawat dengan remote control. Selain itu, ada juga foto-foto dari semua koleksinya, termasuk sebuah helikopter mesin ganda ringan dan sebuah pesawat amfibi.

Lahir di negara bagian Penang, kapten yang juga seorang kakek itu merupakan seorang pria yang bisa memperbaiki berbagai peralatan rumah tangga sekaligus koki rumahan yang cukup andal. Zaharie mengunggah beberapa video di YouTube, termasuk mengenai bagaimana cara membuat AC menjadi lebih efisien untuk menghemat tagihan listrik, bagaimana membuat jendela tahan air, dan bagaimana cara memperbaiki alat pembuat es di kulkas.

Banyaknya “like” dan aktivitas lain di akun YouTube milik Zaharie menunjukkan penerimaan yang cukup hangat atas atheisme, sebuah pengakuan tidak biasa di Malaysia yang penduduknya didominasi umat Muslim.

Kontroversi dari Kokpit
Seorang imam dari masjid setempat menggambarkan co-pilot Fariq Abdul Hamid sebagai seorang “anak baik-baik”. Para tetangganya menggambarkan dia sebagai sosok yang soleh. 

Dia dicap sebagai seorang playboy oleh media asing, setelah ada pembeberan yang mengungkap bahwa dia dan dua pilot lain mengundang dua wanita yang menaiki pesawat mereka untuk duduk di kokpit saat penerbangan internasional pada 2011. 

Selama penerbangan berlangsung para pilot itu merokok dan menggoda mereka, kata salah satu wanita yang diundang, Jonti Roos dari Afrika Selatan, dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh Nine Network Australia.

Aktivitas Fariq, 27, baru-baru ini direkam oleh kru dari “CNN Business Traveler”. Reporter CNN Richard Quest menyebut adegan itu pendaratan sempurna Boeing 777-200, model yang sama seperti pesawat yang lenyap secara tiba-tiba tersebut. 

Sebuah laman penghormatan online untuk para pilot itu menunjukkan foto Fariq di dalam kokpit bersama Richard Quest, keduanya menyunggingkan senyuman.

Namun, Fariq masih baru dalam mengendarai model 777 dan memiliki 2.763 jam terbang secara keseluruhan.

Tetangganya Ayop Jantan mengatakan dia mendengar kabar Fariq sudah bertunangan dan sedang merencanakan pernikahan. Sebagai anak sulung dari lima bersaudara, prestasi Fariq di bidang pekerjaan menjadi kebanggaan bagi ayahnya, kata Ayop.

Tujuan Korea Utara
Dosen kimia Kranti Shirsath sedang dalam perjalanan menuju Korea Utara melalui Beijing untuk mengunjungi suaminya Prahlad, yang hampir menyelesaikan kontrak tiga tahun dengan grup nirlaba Concern Worldwide. Dia berencana untuk membantu suaminya berkemas sebelum pulang ke rumah mereka di India, tempat Kranti tinggal bersama dua putra mereka di kota sebelah barat, Pune.

Selama 17 tahun terakhir, pasangan suami istri itu tinggal di berbagai negara, termasuk Afghanistan dan Tajikistan, karena Prahlad bertugas di LSM yang berbeda. Namun Kranti tetap tinggal dengan anak-anak mereka ketika Prahlad mendapat tugas di ibu kota Korea Utara, Pyongyang.

Prahlad pergi ke Kuala Lumpur setelah mendengar kabar bahwa pesawat yang ditumpangi istrinya menghilang. Setelah menghabiskan empat hari di Kuala Lumpur tanpa membuahkan hasil, Prahlad kembali ke Pune untuk menemui putranya.

“Selain tidak ada kabar mengenai pesawat tersebut, hal yang lebih menyakitkan adalah berbagai teori konspirasi yang beredar,” kata Prahlad Shirsath kepada para reporter di Pune.

Ahli Kaligrafi yang Diakui
Ahli kaligrafi pemenang penghargaan Meng Gaosheng, 64 tahun, adalah ketua delegasi beranggotakan dua puluhan seniman Cina yang akan mengikuti pameran selama tiga hari di Malaysia berjudul “The China Dream, An Ode to Colors”.

Hasil karya Meng dipajang di area turis utama di Beijing, seperti balai memorial dan makam Mao Zedong serta Great Hall of the People.

Saat berada di Kuala Lumpur, Meng menghabiskan sebagian besar waktunya bersama para seniman di pameran. Namun, sehari sebelum mereka kembali, para seniman melakukan tur ke situs-situs terkenal di Kuala Lumpur, seperti istana kerajaan dan Menara Kembar Petronas, gedung paling tinggi di Malaysia.

Menurut Xu Lipu, seorang seniman yang juga ikut dalam perjalanan itu namun mengambil penerbangan lain untuk pulang ke Cina, Meng adalah seorang seniman yang diakui dan senang berbagi pandangannya mengenai teori artistik kepada seniman lain. Meng selalu mendorong seniman lain dengan memberikan pujian kepada mereka dan pada hasil karya mereka, kata Xu.

Pensiunan PNS, Seniman Penuh Semangat
Wang Linshi, 69, bekerja sebagai PNS di kota timur Cina, Nanjing, sampai mencapai masa pensiun. Namun dia punya minat besar melukis, khususnya melukis anak ayam dan ayam jago, menurut keterangan putranya Wang Zhen. Wang Linshi sedang melakukan perjalanan bersama grup Meng Gaosheng.

“Saya ingat ketika saya masih kecil, ayah saya sengaja memelihara anak ayam untuk mengamati perilaku mereka agar dia bisa melukis anak-anak ayam tersebut,” kata Wang Zhen.

Istri Wang Linshi, Xiong Deming, 63, juga ikut pergi bersama grup itu. Wang Zhen menggambarkan ibunya sebagai sosok yang manis dan juga bijaksana, seseorang yang selalu menjaganya dan juga baik dalam memperlakukan istri barunya.

Wang Zhen, seorang insinyur, mengatakan bahwa sejak dia menikah setahun lalu, kedua orangtuanya tidak pernah berhenti menyemangati dia dan istrinya untuk memiliki seorang anak.

“Mereka ingin kami memberikan seorang cucu kepada mereka. Mereka tidak peduli apakah cucunya nanti laki-laki atau perempuan, yang penting mereka punya seorang cucu,” kata Wang.

Terakhir kali dia mendengar kabar dari ayahnya adalah ketika mereka saling mengirim SMS, saat ayahnya sedang berada di bandara internasional Kuala Lumpur. Wang mengirimkan SMS kepada ayahnya untuk menanyakan bagaimana kabar ayahnya di sana, yang dibalas Wang Lingshi: “Perjalanan kami berjalan dengan sangat mulus. Kami akan kembali besok malam. Aku agak sibuk untuk berbincang-bincang saat ini.” 

Perjalanan Dinas Terakhir ke Cina
Keluarga Philip Wood berjumpa dengan pria tersebut di Texas, Amerika Serikat. Sedianya, ini akan menjadi perjalanan dinas terakhir Wood ke Cina yang bekerja sebagai salah satu petinggi perusahaan teknologi IBM. Philip Wood, 50, belum lama ini memperoleh sertifikat scuba diving, salah satu cara memuaskan jiwa petualangnya. 

Keluarga Wood terus mengikuti berita pencarian pesawat Malaysia Airlines di kediaman mereka di Keller, Texas, salah satu wilayah permukiman di Dallas-Fort Worth. Adik terkecil Philip, James, mengatakan pada Senin pekan ini bahwa keluarga mereka terus memanjatkan doa, meskipun mereka bersikap realistis mengenai peluang ditemukannya Philip dalam keadaan selamat. 

“Kami tidak yakin ia akan pulang dengan selamat, meskipun kami berharap ia selamat,” ujar James Wood. Ia kemudian menambahkan, “Kami masih yakin semuanya akan baik-baik saja.”
 
Philip sudah bekerja di Beijing, Cina, selama dua tahun terakhir dan ia melakukan perjalanan terakhirnya ke negara tersebut melalui bandara Kuala Lumpur, Malaysia.
 
James Wood mengatakan kakaknya merupakan orang berjiwa petualang. Ia suka melakukan perjalanan dan melihat berbagai tempat baru. Ini adalah salah satu hal yang disukai Philip dari pekerjaan yang ia geluti. Philip merupakan seorang duda dan memiliki dua orang anak yang sudah dewasa, salah satu di antaranya merupakan mahasiswa di Texas A&M University. 

“Dengan jujur aku bisa katakan ia adalah orang yang menjalani hidupnya dengan penuh makna,” ujar James Wood. 

Perjalanan Pertama ke Luar Negeri
Maimaitijiang Abula, seorang guru seni berusia 34 tahun asal Xinjiang, wilayah barat Cina--kampung halaman kelompok etnis minoritas Uighur--untuk pertama kalinya ke luar negeri. Ia adalah bagian dari kelompok pelukis dan seniman kaligrafi yang berkunjung ke Malaysia untuk menggelar sebuah pameran. 

Sahabat karibnya, Yimamu'aishanjiang, mengatakan kepada majalah Cina Nanfang People Weekly, bahwa seniman tersebut bercerita bahwa ia bertekad menjadi seorang pelukis realisme yang handal. 

Maimaitijiang begitu gembira dengan pencapaiannya di Malaysia: ia memenangi sebuah penghargaan, diwawancarai oleh salah satu stasiun TV di Malaysia, dan salah satu lukisan karyanya dipamerkan di sebuah galeri, seperti diutarakan Yimamu'aishanjiang kepada Nanfang People Weekly. 

Salah seorang sahabatnya yang lain, Aiyin Abudu mengatakan kepada majalah tersebut bahwa Maimaitijiang mulai menggambar saat ia baru berusia enam tahun dan berharap “Seluruh masyarakat dunia mengenal Xinjiang lewat karya-karyanya.”

Beberapa saat sebelum melakukan penerbangan dengan pesawat 370 milik Malaysia Airlines, Maimaitijiang sempat menelepon sang sahabat Yimamu'aishanjiang. Maimaitijiang mengatakan “Apa kabar sobat?”

“Kami semua berada di sekolah, menantikan kau kembali,” sahut Yimamu'aishanjiang. 

Pekerjaan Baru di Mongolia 
Paul Weeks, seorang teknisi mesin berusia 39 tahun berkewarganegaraan Selandia Baru, sedang dalam perjalanan menuju Mongolia untuk melaksanakan pekerjaan barunya. Ia berencana untuk segera kembali ke rumahnya di Perth, Australia Barat. Istri dan kedua putranya menantikan dirinya. 

Sebelum berangkat, ia menyerahkan cincin pernikahan dan jam tangannya kepada sang istri Danica untuk disimpan baik-baik. Ia meminta Danica untuk mewariskan barang tersebut kepada kedua putranya, Lincoln yang baru berusia tiga tahun dan Jack yang baru berusia 11 bulan, jika hal yang tidak diinginkan sampai terjadi. 

Danica Weeks mengatakan pada Selasa pekan ini bahwa ia dapat menerima kenyataan hilangnya pesawat yang ditumpangi sang suami, namun ia terlalu sedih untuk berbicara lebih jauh lagi. 

Lewat sebuah tulisan di Facebook sehari setelah pesawat dilaporkan menghilang, Danica mencurahkan isi hatinya: “[Aku] berada di situasi yang tidak pernah aku harapkan, berusaha keras mengumpulkan kekuatan bagi kedua putraku yang manis, aku amat merindukan suamiku tercinta.”

Paul Weeks sempat diwawancarai oleh surat kabar Selandia Baru The Press pada 2012 mengenai keputusannya untuk memboyong keluarganya ke Australia dari kota Christchurch, Selandia Baru, setelah porak poranda akibat gempa bumi setahun sebelumnya. 

“Aku menganggap hijrahnya kami ke Australia sebagai satu keharusan, bukan sebagai pilihan, karena sebenarnya kami bahagia membangun keluarga di Christchurch,” ujar Paul kepada The Press. 

Teknisi Pesawat
Mohamad Khairul Amri Selamat, seorang teknisi pesawat berusia 29 tahun dari sebuah perusahaan penyewaan pesawat swasta, ayah dari seorang putri yang baru berusia 15 bulan, sedang melakukan perjalanan ke Beijing untuk urusan pekerjaan. 

Keberadaannya di dalam pesawat Malaysia Airline menjadi sorotan setelah otoritas Malaysia mengatakan mereka yakin berubahnya jalur penerbangan pesawat dan putusnya sambungan komunikasi otomatis dilakukan secara sengaja. 

Mohamed Khairul baru-baru ini pindah ke rumah baru di pinggiran kota Kuala Lumpur. Keluarga berencana berkunjung pada bulan ini saat Khairul kembali dari Beijing, kata sang ayah Selamat Omar.

Khairul sempat menelepon ayahnya pada 6 Maret, malam hari untuk memberitahukan mengenai perjalanan yang akan ia lakukan dan menanyakan mengenai kesehatan sang ayah yang menderita diabetes. 

“Terserah orang lain bilang apa, namun aku sangat mengenal putraku. Tidak mungkin ia terlibat dalam kasus semacam ini,” ujar Selamat. “Aku berdoa agar pesawat tidak mengalami kecelakaan dan ia akan segera kembali.”

Selalu Menelepon Dua Kali
Chandrika Sharma selalu menelepon ibunya dua kali sebelum melakukan perjalanan. 

Pertama, ia menelepon untuk memberi tahu sang ibu mengenai perjalanan dan menanyakan apakah ibunya membutuhkan sesuatu. Kemudian ia akan kembali menelepon untuk memberi tahu bahwa ia sudah berada di bandara dan bersiap untuk melakukan penerbangan. 

“Kali ini juga, Chandrika meneleponku sebelum berangkat untuk mengingatkanku agar tidak lupa untuk minum obat,” ujar Shakuntala Sharma, 88. Terakhir kali ia berbincang-bincang dengan putrinya adalah pada 7 Maret lalu sebelum pesawat lepas landas. 

Chandrika, seorang aktivis LSM sekaligus direktur International Collective in Support of Fishworkers, sedang dalam perjalanan menuju Mongolia untuk mengikuti sebuah konferensi. Chandrika selalu peduli terhadap “masyarakat miskin dan tidak berdaya,” seperti diungkapkan oleh sang ibu. 

Chandrika adalah seorang istri sekaligus ibu dari seorang putri. Ia juga mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di New Delhi, India. 

Suami Chandrika, K.S. Narendran, seorang konsultan manajemen di Chennai, India, bingung mengapa pesawat bisa menghilang begitu saja. 

“Ada kecurigaan bahwa ada hal lain yang lebih besar dalam peristiwa ini melebihi apa yang diberitakan. Dan jika hal itu benar, siapa yang diuntungkan dari peristiwa ini?”


(Kompas.com/BBC Indonesia)


13 Mar 2014

BARAT Jangan Ancam RUSIA



Perkembangan Terbaru Krisis Ukrania



Ketua majelis tinggi parlemen Rusia, Valentina Matvienko, menyeru negara-negara Barat untuk berhenti melontarkan ancaman dan mulai berdialog dengan Rusia mengenasi situasi di Ukraina.
"Bahasa ancaman itu tidak efisien di dunia modern. Yang kita perlukan di sini adalah bahasa dialog," kata Matvienko kepada wartawan usai sidang pleno Rabu waktu setempat seperti dikutip kantor berita ITAR-TASS.
"Saat ini ekonomi Rusia sudah begitu terlibat dalam ekonomi global sehingga sulit sekali membayangkan bagaimana Rusia bisa diisolasi dari proses ekonomi di seluruh dunia," kata perempuan politisi Rusia ini.
Matvienko menambahkan bahwa produk-produk Uni Eropa memenuhi 40 persen pasar Rusia, sebaliknya negara-negara Uni Eropa menjadi pasar untuk 50 persen volume dagang Rusia.
"Sanksi akan mengantarkan pada kerugian ekonomi yang besar," kata dia. "Adalah penting kini untuk tenang dan berhenti menggunakan bahasa ultimatum dan ancaman."
"Setiap politisi yang pikirannya waras memahami bahwa adalah mustahil mengecualikan Rusia dari penyelesaian situasi di Ukraina," kata Matvienko.
Komisi Hubungan Luar Negara Dewan Federasi (parlemen Rusia) menunjuk ancaman sanksi ekonomi dan isolasi terhadap Rusia oleh para politisi Amerika bahwa "kita tidak tinggal di dunia yang unipolar".
"Isolasi penuh itu tidak mungkin, sedangkan isolasi parsial akan tidak berguna," kata ketua komisi ini Mikhail Margelov. "Sanksi juga sama sekali tidak produktif. Dengan segala hormat kami punya pengalaman dalam soal ini."
Setengah mencibir Margelov mengatakan jika AS menerapkan sanksi maka dampaknya akan tidak terasa pada ekonomi Rusia karena "hubungan dagang dan ekonomi kami dengan AS itu rendah" sehingga "dengan sangat menyesal tidak akan merusak ekonomi kami".
"Investasi mutual juga jarang. Investasi orang Amerika di Rusia di sektor ril tidak sebanyak spekulasi di sekuritas," kata dia. "Dan larangan penggunaan dolar AS, jika ini diterapkan, hanya akan menggerus kepercayaan pada institusi-institusi Amerika yang kenyataannya tidak tinggi-tinggi amat."
Margelov menyatakan Rusia mungkin akan berpaling ke China yang selama ini telah menjadi mitra politik dan ekonomi yang baik bagi negaranya.
"Lebih dari itu, ada indikasi bahwa menyangkut sanksi kepada Rusia, China mungkin menuntut Amerika Serikat untuk membayar utang Amerika Serikat yang luar biasa besar -1.169,9 miliar dolar AS-- dan mungkin dalam bentuk emas."
"Saya kira pemerintah AS tidak akan mengenakan sanksi yang serius kepada Rusia," kata dia.
Margelov juga tidak yakin pada ancaman penghentian negosiasi rezim bebas visa. Dengan entengnya dia menepis kemungkinan ini tidak akan terjadi.
Senator Rusia ini bahkan melukiskan siapa yang lebih dirugikan jika negara-negara Uni Eropa membekukan proses penerbitan visa jangka panjang menjelang musim liburan nanti.
"Warga negara kami yang membelanjakan miliaran euro di tempat-tempat wisata teragung Eropa setiap tahun, pastinya akan kecewa," kata Margelov. "Mereka lalu membawa uang mereka ke Turki, Asia Tenggara, pantai Laut Merah dan India".




Masuknya pasukan Rusia ke Crimea langsung ditanggapi sinis oleh dunia Barat. Tak tanggung-tanggung negara Barat menyebut apa yang dilakukan Rusia ini adalah bentuk intervensi terhadap Ukraina.

Tidak tinggal diam, tuduhan dunia barat tersebut segera ditanggapi oleh Pemerintah Rusia. Melalui Duta Besar mereka untuk Indonesia Mikhail Galuzin, Pemerintah Rusia menyatakan, dunia barat tidak berkaca dengan apa yang pernah mereka lakukan di masa lalu.

"Negara yang berupaya mengadili Rusia memang tidak punya dasar hukum. Bilamana mereka menyikapi secara adil terlebih dahulu, mereka akan menghukum diri mereka sendiri," ujar Galuzin, di Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Perkataan Galuzin, berkaitan dengan intervensi barat khususnya Amerika Serikat (AS), terhadap sejumlah negara. Termasuk ketika pasukan AS masuk ke Afghanistan, Irak dan sejumlah negara lainnya.

Menurut Galuzin, Ukraina saat ini hanya dimanfaatkan oleh dunia Barat secara geopolitikal. Hal itu sangat berbeda dengan Rusia.

Negeri Beruang Merah menganggap Ukraina adalah saudaranya. Pengerahan pasukan merupakan satu cara untuk menormalisasi kondisi yang tengah memanas di Ukraina.

Hubungan Rusia dengan dunia Barat karena masalah Ukraina tidak bisa dikatakan ada di posisi yang baik. Negara Barat yang kebanyakan adalah sekutu AS tegas mengecam penempatan tentara Ukraina di Semenanjung Crimea dan Ukraina Timur.

Tidak hanya dalam bentuk kecaman, negara-negara barat yang tergabung dalam kelompok G8 sepakat untuk menolak undangan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi, Rusia. 

Negara-negara Barat menegaskan penolakan mereka adalah bentuk protes nyata atas tindakan pengerahan tentara Rusia di wilayah kedaulatan Ukraina.



Di tengah ketegangan hubungan dengan Ukraina, Rusia melakukan uji coba rudal balistik antarbenua. Peluncuran rudal balistik itu dilakukan setelah Amerika Serikat menyatakan pengerahan tentara Rusia ke Crimea sebagai sebuah agresi.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Rudal Topol RS-12M sukses diluncurkan dari Kapustin Yar, wilayah di dekat Laut Kaspia, hingga ke Khagan di Kazakhstan.

"Tujuan peluncuran ini adalah untuk menguji rudal balistik yang menjanjikan," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia dikutip BBC, Selasa 4 Maret 2014.

Peluncuran dilakukan pada pukul 22.10 waktu Moskow. Uji coba rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir itu berhasil mencapai target.

RS-12M Topol juga disebut SS-25 Sickle oleh NATO. Rudal berhulu ledak tunggal ini punya jangkauan maksimum 10.000 kilometer. Rudal ini mampu membawa hulu ledak nuklir.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim pengerahan pasukan ke Crimea dilakukan untuk melindungi kepentingan Rusia. Wilayah Crimea memang banyak dihuni oleh penduduk berlatar belakang Rusia.

Pengerahan pasukan itu dilakukan setelah Presiden Viktor Yanukovych yang menjadi 'sekutu' Rusia terguling, setelah aksi unjuk rasa yang berlangsung lama dan menewaskan setidaknya 90 orang.

Sementara, saat berkunjung ke Kiev, Ukraina, Menteri Luar Negeri AS John Kerry-saat berdialog dengan pemerintahan baru Ukraina-mengatakan, tak ada tanda-tanda warga Rusia maupun kepentingannya di Ukraina yang terancam.

"Ini jelas Rusia berusaha keras untuk mencari dalih agar bisa menginvasi lebih jauh," tutur Kerry.

Perdana Menteri Rusia yang bru rseniy Yatsenyuk mengatakan pertemuan konsultasi antara Rusia dan Ukraina telah dilakukan. Dia menyebut langkah itu agak terlambat, namun merupakan langkah pertama yang penting.




Sumber: BBC, Antara, Okezone



5 Mar 2014

Ukraina-Rusia di ambang PERANG!!!


PM Ukraina: Rusia Deklarasikan Perang















Bendera Rusia yang dibawa massa berkibar di belakang tentara yang berdiri di atas tank Rusia saat berjaga di pos perbatasan Ukrainian Balaclava, Crimea (1/3). Ukraina menuduh Rusia telah mengirimkan tambahan pasukan ke Crimea untuk mencegah kawasan militer Black Sea jatuh ke tangan Kiev. REUTERS/Baz Ratner
Menurut Putin, pengiriman pasukan ke Ukraina Klikdi Krimea, sebuah wilayah otonom Ukraina yang condong pada Rusia, dilakukan untuk melindungi kepentingan Rusia di negara itu.
Putin berbicara selama 90 menit dengan Presiden AS Barack Obama tentang perkembangan terakhir Ukraina dan menyatakan negaranya berhak mempertahankan kepentingan Rusia di sana serta keselamatan para pendukung Rusia.
Sehari sebelumnya, muncul aksi protes dukungan terhadap Rusia di Ukraina di beberapa kota yang sebagian berakhir bentrok berdarah dengan pemrotes pendukung sikap pemerintah sementara di Kiev.
KlikSementara Obama, menurut pernyataan Gedung Putih, menyatakan cara terbaik mengatasi konflik adalah dengan "cara damai lewat pembicaraan langsung".
Presiden Obama
Pembicaraan Presiden Obama dan Putin membahas sikap Rusia di Krimea.
Sekjen PBB Ban Ki-moon menyerukan agar dilakukan "pendinginan situasi segera serta dialog langsung" di Ukraina.
Ukraina
Demo mendukung Rusia dan kehadiran tentara mereka dilakukan warga Krimea.
Komandan NATO Fogh Rasmussen menulis ciutan di Twitter: "De-eskalasi (ketegangan) segera di Krimea".

Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat membahas masalah ini pada Sabtu (01/03) sementara NATO dan University Eropa menggelar sidang khusus dalam beberapa hari.
Pasukan Rusia mulai bergerak menurunkan tentaranya ke wilayah Krimea, Ukraina, dengan feri pada Senin setelah merebut kendali pos perbatasan di sisi Ukraina dari jalur laut, kata para penjaga perbatasan Ukraina. Rusia yang merebut semenanjung Laut Hitam yang terisolasi telah mengepung terminal feri selama berhari-hari, tetapi hingga kini tidak mengambil alih stasiun penjaga perbatasan Ukraina.
Seorang juru bicara penjaga perbatasan mengatakan, tentara Rusia merebut pos pemeriksaan setelah penjaga perbatasan berusaha menghentikan dua bus yang membawa tujuh orang bersenjata, dan feri berikutnya membawa tiga truk bermuatan tentara seluruhnya.
Sebelumnya pada Senin, penjaga perbatasan Ukraina mengatakan mereka telah melihat sekelompok kendaraan lapis baja di sisi 4,5 kilometer (2,7 mil) Selat Kerch yang memisahkan semenanjung Krimea dengan Rusia selatan. Pasukan Rusia telah merebut Krimea dan Presiden Vladimir Putin telah menyatakan Moskow memiliki hak untuk campur tangan di Ukraina guna melindungi warga Rusia di sana, yang memicu krisis terbesar antara Rusia dan Barat sejak Perang Dingin.
Sementara itu di London, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Fancoise Hollande Senin mengecam Rusia dengan menyebut bahwa tindakan negara itu di Ukraina sebagai tindakan yang "tidak dapat diterima."
Cameron, yang menghubungi kedua pemimpin Jerman dan Prancis secara terpisah, menyepakati bahwa respon bersama atas Ukraina dibutuhkan untuk menyelesaikan krisis di negara tersebut. "Dalam dua pembicaraan itu, para pemimpin tidak sepakat bahwa bahwa komunitas internasional harus satu suara dalam persoalan ini dan harus menyampaikan pesan yang jelas kepada Rusia bahwa tindakannya di Ukraina tidak dapat diterima," demikian pernyataan resmi dari kantor Cameron.
Ketiga negara menyatakan bahwa peran besar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional lain sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan krisis di Ukraina. Mereka juga menyuarakan dukungan terhadap warga Ukraina dan pemerintahnya.
Sebelumnya, Cameron mengingatkan bahwa Rusia akan menghadapi tekanan diplomatik, politik dan ekonomi sebagai dampak dari tindakannya yang dinilai melanggar kedaulatan Ukraina. "Kami ingin menyaksikan eskalasi krisis ini untuk segera diredakan. Tindakan yang diambil oleh pemerintah Rusia justru menimbulkan dampak sebaliknya karena mereka telah melanggar kedaulatan dan kesatuan wilayah dari negara lain," kata Cameron. "Kita harus memberikan tekanan politik, diplomatik, dan ekonomi untuk menegaskan pesan ini kepada pemerintah Rusia," katanya.
Perdana Menteri sementara Ukraina, Arseniy Yatseniuk menyatakan Vladimir Putin telah menyatakan perang terhadap Ukraina, dengan mengirim pasukannya ke Crimea. Ia meminta militernya bersiaga namun meminta untuk tak menanggapi provokasi Rusia untuk menghindari pertumpahan darah. 

"Kita berada di ambang bencana," kata Yatseniuk. Kiev dikabarkan telah meminta bantuan dari Amerika serikat dan Inggris sebagai salah satu negara penandatangan pakta 1994 dimana Rusia berjanji akan menjamin keamanan Ukraina.

"Ini sebenarnya adalah deklarasi perang di negara saya. Kami mendesak Putin untuk menarik kembali pasukannya dari negara ini dan menghormati perjanjian bilateral," katanya. Namun menurut Yatseniuk, jika Putin ingin menjadi presiden yang memulai perang antara dua negara bertetangga itu, maka "Ia akan menjangkaunya dalam beberapa inci lagi."

Saat Yatseniuk berbicara, ratusan pasukan Rusia telah mengepung ibukota Crimea, Simferopol. Langkah ini merupakan manuver militer terbaru setelah presiden Ukraina yang didukung Rusia, Viktor Yanukovych dilengserkan dari jabatannya. 

Guardian menyaksikan kerumunan warga sipil etnis Rusia di luar pangkalan di Perevalnoye. Pasukan Rusia telah mengamankan gedung parlemen di Simferopol dan dua bandara di Crimea, memicu krisis paling parah sejak Perang Georgia pasca-runtuhnya Uni Soviet.

"Tujuan mereka adalah untuk menghentikan perekonomian Ukraina dan memulai kekacauan," kata penjabat presiden, Oleksandr Turchynov. "Mereka mencoba untuk memancing kepanikan."

Utusan NATO bertemu di Brussels untuk membahas situasi terbaru itu. Lithuania dan Polandia menyatakan bahwa tindakan Rusia mengancam mereka sebagai anggota NATO yang berbatasan dengan Rusia dan Ukraina, dan mendorong tindakan lebih lanjut. "Apa yang sedang dilakukan Rusia di Ukraina mengancam perdamaian dan keamanan di Eropa," kata sekretaris jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen.

Konflik di Ukraina kian membara. Perang terbuka Ukraina dengan tetangga besarnya, Rusia, siap meletus kapan saja. Bagi massa demonstran anti-pemerintah di Ukraina, menggulingkan kekuasaan Presiden Viktor Yanukovych - yang lolos ke Rusia - ternyata menimbulkan masalah baru.    

Rusia marah besar atas tergulingnya Yanukovych, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, lewat revolusi rakyat. Sejak akhir pekan lalu, Rusia mengirim pasukan ke Semenanjung Crimea, wilayah otonomi khusus di Ukraina demi, "Melindungi kepentingan dan rakyat Rusia di sana," ujar Putin kepada parlemen.

Crimea berhasil dikuasai secara cepat oleh Rusia. Selain Moskow masih punya barak militer di kota pelabuhan Sevastopol, mayoritas penduduk Ukraina di Crimea berbahasa Rusia dan tentu saja sangat mendukung langkah cepat Moskow mengirim pasukan saat pemerintahan pusat masih sangat rapuh setelah tergulingnya Yanukovych. 

Menurut kantor berita Reuters, gerombolan pria bersenjata dan berseragam namun tanpa emblem menguasai bandara dan pusat-pusat strategis di Crimea. Mereka diduga pasukan Rusia yang dikerahkan dari pangkalan militer dan juga dibantu oleh milisi-milisi setempat yang pro-Moskow. Di perbatasan, Rusia sudah menyiagakan 150.000 tentara dan pekan lalu telah menggelar latihan militer di sana. Namun, mereka tidak langsung merangsek masuk.  

Ukraina pun, di bawah pemerintahan baru yang masih rapuh, berupaya menyiagakan diri. Kementerian Pertahanan, Minggu kemarin, mengeluarkan perintah mobilisasi massal. Semua laki-laki berusia hingga 40 tahun harus siap bela negara, walau minim senjata dan logistik.  

Namun, Ukraina tampak sangat tidak siap atas manuver cepat dari Moskow. Beberapa kota sudah digerogoti dari dalam oleh tentara Rusia maupun milisi pro-Moskow.  

Bahkan, di Kota Sevastopol, para perwira angkatan laut Ukraina tidak bisa bekerja karena markas mereka sudah diduduki pasukan Rusia. Laksamana Yuriy Ilyn, yang baru-baru ini menjabat panglima angkata laut Ukraina dan sempat menjadi panglima angkatan bersenjata di bawah kekuasaan Presiden Yanukovych, mengaku bahwa kekuatan militer negaranya kini "tersandera oleh situasi." 

Di Kota Donestk, Ukraina bagian timur, para mantan anggota satuan polisi anti huru-hara yang baru-baru ini dibubarkan memobilisasi diri untuk mendukung kekuatan pro-Rusia. Menyedihkannya lagi, sudah ada petinggi militer Ukraina yang membelot. 

Panglima Angkatan Laut Ukraina yang baru saja dilantik Sabtu pekan lalu, Laksamana Muda Denis Berezovsky, membelot ke Crimea yang pro-Rusia. Dia meninggalkan pangkalannya dan menyerahkan diri kepada pasukan Rusia yang sudah masuk ke wilayah otonomi Ukraina tersebut.

Menurut stasiun berita BBC, Viktoria Syumar, wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengatakan Berezovsky tidak memerintahkan perlawanan saat pasukan Rusia menyambangi pangkalan AL yang dipimpinnya di pelabuhan Sevastopol, Crimea. Tampaknya Berezovsky sudah frustasi bahwa banyak fasilitas militer dan para anak buah yang dia pimpin sudah tidak berkutik oleh gerakan Rusia.  

Di Kota Sevastopol, para perwira angkatan laut Ukraina tidak bisa bekerja karena markas mereka sudah diduduki pasukan Rusia. Laksamana Yuriy Ilyn  mengaku bahwa kekuatan militer negaranya kini "tersandera oleh situasi." 

Itulah sebabnya, Perdana Menteri Ukraina, Arseniy Yatsenyuk, menuturkan, hari ini negaranya berada di ambang bencana. "Ini bukan ancaman lagi, tapi benar-benar deklarasi perang atas negara saya," kata Yatseniuk seperti dikutip kantor berita Reuters. 

Ketegangan Ukraina-Rusia memanas setelah Yanukovych digulingkan secara paksa oleh massa demonstran. Sebagai pemimpin yang condong ke Rusia, Yanukovych mulai mengundang kemarahan rakyat Ukraina saat November lalu membatalkan kerjasama negaranya dengan Uni Eropa, yang telah diperjuangkan pemimpin sebelum dia.

Tidak Imbang   
Sangggupkah Ukraina berkonflik terbuka dengan Rusia? Tampaknya sulit, bila melihat jumlah personel militer dan anggaran yang dikeluarkan kedua negara dalam membeli mesin-mesin perang, ungkap stasiun berita CNN dengan melihat beberapa referensi berikut. 

Menurut Europa World, pada 2012 saja jumlah personel aktif Rusia sebanyak 845.000, sedangkanya Ukraina hanya 130.000. Dari segi anggaran, ungkap Jane's Defence Weekly, kocek yang dikeluarkan Rusia untuk pengadaan mesin-mesin perangnya pada 2012 sebesar US$78 miliar. Ukraina, hanya US$1,6 miliar. 

Perbandingan tenaga cadangan militer kedua negara pun sangat jomplang. Menurut data World Factbook, yaitu ensiklopedi mancanegara yang diterbitkan lembaga interlijen AS, CIA, Ukraina punya 15,7 juta pria dan wanita berusia 16-49 tahun yang siap untuk dinas militer. Untuk rentang usia yang sama, Rusia punya 45,6 juta jiwa.   

Itulah sebabnya menteri sementara urusan pertahanan Ukraina, Ihor Tenyuh, Minggu kemarin dalam sidang parlemen menegaskan, negara mereka tidak punya kekuatan militer yang cukup untuk adu fisik dengan Rusia. 

Sidang itu sebenarnya berlangsung tertutup untuk media, namun perkataan Tenyuh itu dibocorkan oleh dua anggota parlemen yang hadir. Tidak heran bila di sidang itu, ungkap pembocor, Menhan Tenyuh menekankan agar Ukraina menggunakan pendekatan diplomasi untuk menyelesaikan krisis dengan Rusia.  

Jomplangnya perbandingan kekuatan militer kedua negara ini pertanda bahwa, sebelum konfrontasi dengan Rusia, Ukraina menghiraukan modernisasi pertahanan. Seorang pakar militer, dalam suatu artikel yang dimuat pada Juni 2011, bahkan memprediksi bahwa Ukraina akan mengalami "kekosongan instrumen pertahanan" selama satu dekade bila investasi di sektor itu tidak bertambah.

Valentin Badrak, direktur lembaga pengamat kebijakan pertahanan Ukrainian Centre of Army, Conversion and Disarmament Studies (CACDS) yang dikutip harian Nezavisimaya Gazeta dan Jane's, bahkan mengatakan bahwa program pengembangan Angkatan Bersenjata Ukraina (UAF) berada dalam "level nol."

Menurut studi pada 2010, pemerintah Ukraina merasa tidak perlu membentuk kekuatan militer yang besar, karena ancaman utama bukan datang dari luar, melainkan dari dalam negeri. Maksudnya, sebagai negara yang belum matang dan masih berusia belasan tahun, fondasi politik Ukraina masih belum stabil dan itu sudah terbukti dengan konflik berdarah yang menumbangkan Presiden Yanukovych. 

Sanksi Barat
Kalah dalam kekuatan militer, Ukraina memang berharap ada penyelesaian diplomatik. Tidak hanya itu, Ukraina pun kini harus bergantung kepada seberapa besar pihak luar mampu membantunya. Pihak luar yang dimaksud adalah negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan negara-negara Eropa lain. 

Sejak akhir pekan lalu, Presiden Barack Obama dari Washington DC dan Presiden Francois Hollande dari Paris gencar melobi Putin di Moskow lewat sambungan untuk menahan diri menginvasi Ukraina sekaligus mencegah perang terbuka di sana. 

Bahkan, ungkap Washington Post, Obama pun pada Sabtu waktu setempat rela berbicara selama 90 menit kepada Putin khusus untuk melobi dia agar tidak menyerbu Ukraina. Hasil lobi Obama sejauh ini belum terlihat, namun hingga Minggu kemarin belum ada aba-aba dari Moskow untuk menyerbu masuk.   

Wall Street Journal, Minggu 2 Maret 2014, memberitakan bahwa AS dan para sekutunya di Eropa bertekad akan mengisolasi Putin dan memberi sanksi ekonomi bagi negaranya, jika dia tidak menarik pasukan dari wilayah Crimea.

Pemerintah Washington sendiri telah mulai langkah awal isolasi, yaitu membatalkan perjanjian bilateral ekonomi dan perdagangan dengan Moskow. Termasuk di antaranya  menangguhkan persiapan pertemuan G8 yang rencananya akan digelar di Sochi, Rusia, Juni mendatang.

Pejabat senior AS mengatakan bahwa saat ini pemerintah telah memulai diskusi di Kongres soal kemungkinan sanksi ekonomi dan finansial terhadap perusahaan Rusia dan para pemimpin politik di negara itu.

Minggu malam kemarin, negara-negara anggota G7 telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam "pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina" oleh Rusia. Sama seperti AS, negara G7 juga menyatakan tidak akan berpartisipasi pada persiapan pertemuan G8, "sampai G8 mampu berdiskusi dengan baik."

Pejabat di AS seluruh Eropa saat ini dikabarkan tengah mencari sanksi apa yang tepat diterapkan pada Rusia. Intervensi militer terhadap Ukraina dianggap sebagai opsi yang tidak akan digunakan.

Salah satu cara yang akan digunakan adalah memberikan sanksi finansial yang akan menjatuhkan nilai mata uang Rusia, ruble. Selain itu, pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa Presiden Barack Obama akan menerapkan sanksi ekonomi terhadap perusahaan energi, bank dan pemimpin Rusia jika Putin bergeming.

Jika kena sanksi, tidak boleh ada perusahaan Rusia yang menggunakan sistem keuangan AS. Ini adalah cara sama yang digunakan AS terhadap Iran, berhasil melemahkan ekonomi negara tersebut dalam lima tahun terakhir.

Selain tekanan ekonomi, AS dan Eropa juga akan melakukan negosiasi diplomatis. Salah satunya, penawaran strategi penarikan 6.000 pasukan Rusia dari Crimea dengan aman, tanpa mengganggu aset militer Rusia serta warga keturunan Rusia di wilayah tersebut.

Menlu AS, John Kerry, juga dijadwalkan mengunjungi Ibu Kota Kiev Selasa waktu setempat untuk menyatakan dukungannya pada pemerintah sementara negara Ukraina. Selain itu, AS juga akan memberikan bantuan dana talangan, termasuk pinjaman dengan jaminan sebesar US$1 miliar.

Sumber: BBC