Kapal induk (bahasa Inggris: carrier vessel, CV) adalah sebutan untuk kapal perang yang memuat pesawat tempur dalam jumlah besar.
Empat kapal induk, Principe de Asturias, USS Wasp, USS Forrestal and HMS Invincible (depan ke belakang). |
Sejarah kapal induk
Kapal induk pertama kali digunakan oleh Angkatan Laut Inggris, namun sampai menjelang perang dunia kedua negara-negara barat termasuk Amerika Serikat masih enggan menggunakannya sebagai kekuatan Angkatan laut utama. Konsep konvensional armada angkatan laut saat itu didominasi oleh Kapal jelajah berat, Kapal jelajah, Kapal perusak (destroyer) dengan ukuran meriam yang cukup besar hal ini memang disebabkan bahwa kapal induk dipandang cukup rentan dan riskan bila digunakan dalam operasi maritim.
Adalah Angkatan Laut Jepang (Kaigun) yang menggunakan kapal Induk secara efektif pada awal perang dunia II.
Pesawat-pesawat Jepang di atas kapal induk Shokaku bersiap-siap menyerang Pearl Harbor. |
F-18 take off dari kapal induk Nimitz |
1. Amerika Serikat
2. Rusia
3. Perancis
4. Inggris
5. Cina
6. India
7. Italia
8. Spanyol
9. Brasil
Jenis-jenis kapal induk
Dari segi propulsi
Dari segi bahan bakar terdapat dua jenis kapal induk yakni:
Kapal Induk Nuklir
Kapal Induk ini menggunakan mesin bertenaga nuklir yang diperoleh dari reaktor nuklir yang berada pada kapal tersebut yang dihubungkan dengan turbin uap. Tenaga uap yang dihasilkan kapal Induk tersebut selain sebagai penggerak kapal juga digunakan sebagai sumber tenaga listrik serta tenaga uapnya digunakan sebagai pengatur tekanan pada catapult kapal induk untuk meluncurkan pesawat. Untuk Armada Amerika serikat kapal ini diberi kode CVN contoh kapal induk nuklir adalah USS Ronald Reagan, USS Kitty Hawk, USS Enterprise.
Kapal Induk Konvensional
Kapal induk ini menggunakan mesin bertenaga diesel contohnya adalah 25 de Mayo (Argentina), Giuseppe Garibaldi (Italia), RTN Chakkri Narruebet (Thailand). Untuk Armada Amerika Serikat biasanya digunakan kode CV dan pada saat ini jarang digunakan.
Teknis Peluncuran Pesawat
Kapal Induk Konvensional (CTOL/Conventional
Take Off Landing)
Kapal induk jenis ini biasanya berukuran besar karena geladaknya digunakan sebagai tempat pendaratan dan peluncuran pesawat secara convensional (biasa). Dilengkapi dengan catapult untuk meluncurkan pesawat dan kabel arrester (penahan) untuk membantu pendaratan pesawat, karena panjang geladak kapal induk lebih pendek daripada panjang landasan di pangkalan. Selain tempat parkir pesawat selain ruangan yang berada pada lambung kapal. Kapal Kapal Induk yang digunakan US Navy rata rata adalah kapal induk jenis ini. Contoh : USS Ronald Reagan, USS John F Kennedy. Kiev(Rusia), 25 de Mayo (Argentina), Foch dan Charles de Gaulle (Perancis)
Kapal Induk STOVL (Short Take Off Vertikal Landing)
Kapal induk ini biasanya berukuran sedang/ringan, memiliki Sky Jump yang digunakan untuk meluncurkan pesawat dan pendaratan pesawat dilakukan secara vertikal. Oleh karena itu pesawat pesawat yang digunakan adalah pesawat pesawat tempur jenis khusus semacam AV-8 Harrier (USA) , Harrier II Plus (Inggris), Yak 38 Forger, Yak 141 Freehand (Rusia) ataupun Helikopter. Pada pesawat tempur Rusia biasanya dilengkapi laser untuk memudahkan pendaratan. Hampir kebanyakan negara menggunakan kapal Induk Jenis ini karena memerlukan biaya perawatan dan operasional yang lebih rendah daripada kapal induk jenis CTOL. Contoh dari Kapal Induk Jenis ini adalah: HMS Invincible, HMS Ark Royal (Inggris), Giuseppe Garibaldi (Italia), Prince de Asturias (Spanyol), Viraat, Vikrant (India), Novorossysk (Rusia), Chakri Narruebet (Thailand), USS Tarrawa (USMC.)
Dari segi Fungsional
1. Kapal Induk Armada
2. Kapal Induk Escort
Fakta kapal induk
Kapal induk terdiri dari 3 jenis jika dilihat dari jenis penggeraknya, yaitu berpenggerak nuklir, Diesel dan turbine.
Kapal induk sedikitnya menampung 6,000 crew dan 70 hingga 80 pesawat.
Kapal induk dirakit paling tidak terdiri dari 1.milliar component yang terintegerasi menjadi sebuah konstruksi kapal.
Kapal induk memiliki panjang berkisar 1000 feet (300-an meter)
Kapal induk tidak pernah berlayar dilaut lepas seorang diri, kapal induk memiliki sebuah grup armada yang terdiri dari kapal perusak, kapal penjelajah, kapal korvet, kapal suplai makanan,air dan bahan bakar, serta sebuah submarine ( kapal selam)
Mendarat dengan pesawat di kapal induk merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi para penerbang, karena menggunakan Hook (pengait) dan pada saat turun ke geladak pesawat tidak mengurangi kecepatan, justru mempercepat pesawat untuk menghindari landing failure sehingga pesawat bisa terbang lagi bila hal tersebut terjadi.
Sebuah F-14D Tomcat bersiap untuk diluncurkan dari kapal induk tenaga nuklir USS John C. Stennis |
Sebuah kapal induk bertenaga nuklir dapat berlayar tanpa pengisian bahan bakar selama 20 tahun.
'island' adalah sebutan bagi tower komando yang terletak diatas geladak, tinggi nya berkisar 46 meter dan lebar 6 meter. Pada bagian inilah pusat komando dilaksanakan
Ada dua jenis konfigurasi geladak pendarat yaitu versi Flat deck dan deck sky Jump ( digunakan untuk pesawat Short take off and landing/ STOL dan Vertical take off landing/ VTOL biasanya dihuni oleh armada pesawat Harrier atau Yakovlev (russia/soviet).
Untuk terbang, pesawat di dorong oleh sebuah 'catapult' bertekanan tinggi yang akan menyeret dan melempar pesawat terbang untuk memperpendek jarak take off.
Selain menggunakan 'hook' untuk mendarat, pilot di pandu oleh sebuah lampu yang berada di deck kapal untuk memposisikan pesawat yang akan mendarat pada sudut dan posisi yang aman. Lampu pemandu tersebut disebut “meatball” (meatball letaknya disebelah kiri runaway deck)
Hangar pesawat yang terletak di bawah deck dibuat tahan ledakan dan tahan api dan terdapat lift yang tugasnya mengangkat pesawat ke atas deck peluncur.
Kapal induk dilengkapi dengan berbagai missile untuk pertahanan diri (defence) antara lain seperti Phalanx dan seasparrow (dua missile yang ada di kapal induk amerika)
Kapal induk bisa memiliki bobot berkisar 15.000 – 90.000 ton
Selain bertampang sangar, di dalam kapal induk juga memiliki fasilitas lain seperti bar, bioskop, ruang medis, fasilitas olahraga dll.
Jet blast deflectors, berfungsi sebagai penahan ledakan agar tidak mengenai pesawat yang ada dibelakangnya, saat persiapan peluncuran pesawat, pesawat dalam keadaan terkait dengan catapult dan jet blast deflector dalam posisi terangkat dan posisinya tepat dibelakang ekor pesawat. biasanya terdapat empat Jet Blast deflector dalam sebuah kapal induk.
Sumber: Wikipedia
No comments:
Post a Comment