Rusia dan Amerika siap Berperang!!!
Dua negara adidaya, dua kekuatan utama militer dunia, dua pemilik senjata pemusnah masal raksasa, siap berhadap-hadapan gara-gara urusan Ukraina.
Apakah dunia kembali akan mengalami bencana kemanusian maha dahsyat, yang titelnya PERANG DUNIA ke 3?
Semoga itu tidak akan terjadi, sebab jika benar Amerika dan sekutunya terus menekan Rusia, dan Rusia membalasnya dengan sebuah tembakan, maka dapat dipastikan detonator kehancuran dunia benar-benar menyala.
Rusia Peringatkan Kehadiran Armada Tempur AS di Laut Hitam
Kepala Staf Militer Rusia Jendral Nikolai Makarov melontarkan peringatan ke Amerika Serikat (AS) yang hendak mengerahkan armada tempurnya ke Laut Hitam yang ada di antara wilayah Eropa dan Asia.
"Bila kapal tempur AS yang memiliki sistem pertahanan Aegis muncul di Laut Barents atau di Laut Hitam, kami akan segera mengambil tindakan," ujar Makarov, seperti dikutip Xinhua.
Pada 2011 lalu, Moskow juga sempat memprotes kehadiran kapal tempur AS, USS Monterey dan USS Anzio bersama dengan Korps Marinir Negeri Paman Sam di Laut Hitam untuk mengadakan latihan perang dengan Ukraina. Bagi Rusia, tindakan AS sama halnya dengan mengancam keamanan nasional.
Laut Hitam sendiri merupakan perairan yang berbatasan dengan Rusia, Georgia, Bulgaria, Rumania, Turki, dan Ukraina.
Selain membahas mengenai rencana pengerahan kapal perang AS, Makarov juga menyinggung sistem pertahanan misil North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang selalu dibahas oleh para pejabat Negeri Beruang Merah.
"Misil itu menjadi ancaman bagi Rusia, pada 2018 mendatang, misil yang ditempatkan di perbatasan Rusia tersebut akan sanggup menghancurkan misil-misil yang ada di wilayah kami," imbuhnya.
Rusia juga membalas sikap AS dan NATO dengan mengerahkan segenap misilnya yang sanggup menjangkau negara-negara anggota NATO. Rusia bahkan berniat untuk membeli 20 kapal selam berenergi nuklir pada 2020 mendatang.(AUL)
Kapal Perang Iran Masuki Laut Mediterania Rita Uli Hutapea
Teheran Kapal-kapal perang Iran kini memasuki perairan Laut Mediterania setelah melintasi Terusan Suez. Ini dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan Iran pada negara-negara regional.
"Angkatan Laut Republik Islam Iran telah melewati Terusan Suez untuk kedua kalinya sejak Revolusi Islam (1979)," kata panglima Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayari seperti diberitakan kantor berita resmi Iran, IRNA dan dilansir AFP.
Sayari tidak menyebut berapa banyak kapal perang Iran yang telah melintasi Terusan Suez. Dia juga tidak menyebutkan misi apa yang akan mereka lakukan di Laut Mediterania.
Namun dikatakan Sayari, pengerahan kapal ke Mediterania tersebut akan menunjukkan kekuatan republik Islam Iran ke negara-negara regional. Juga untuk menyampaikan pesan perdamaian dan persahabatan Iran.
Pengerahan kapal perang Iran itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan atas program nuklir Iran. Juga di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Israel bakal melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Sebelumnya, dua kapal perang Iran, Shahid Qandi dan Kharg telah berlabuh di pelabuhan Laut Merah pada 4 Februari lalu.
Kita pernah mengalami tahun bencana dengan fenomena yang sama pada 20 tahun lalu, ketika Uni Sovyet runtuh," ujar Globa. Globa memperingatkan bahwa gerhana merupakan pertanda bencana tahun ini. Gerhana terakhir akan terjadi pada 10 Desember, saat ini akan terjadi konflik di Balkan dan teroris akan menaruh bom pada perhelatan penghargaan Nobel. Menurut Globa, perhitungan perbintangan dan fenomena alam di tahun ini hampir sama dengan 1939, tahun permulaan ketika perang dunia ke-2 akan terjadi. Para peserta pertemuan itu juga memprediksi bahwa perang dunia ke-3 akan dimulai pada Maret 2014, saat Olimpiade Dunia dilaksanakan di Sochi. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika perang dunia tersebut akan dilancarkan lima hari setelah Olimpiade selesai digelar. Sayangnya Globa tidak mengatakan negara mana yang akan memicu perang tersebut. Hanya saja ia percaya bahwa revolusi di Afrika akan mencapai Rusia. Demo massal akan berlangsung di sebagian besar negara pusat Asia. "Peristiwa tersebut terjadi karena fenomena alam yang bernama Black Moon. Fenomena Black Moon ini telah terjadi di beberapa bencana dunia seperti perang Libya dan gempa Jepang. Saat NATO menyerang Libya, Black Moon berada pada posisi sejajar dengan matahari. Bahkan saat gempa Jepang, Black Moon berada sejajar dengan Uranus,"
No comments:
Post a Comment